Ada Tanda-Tanda RI Luluh Lanjutkan Proyek Jet Tempur KFX

  • Bagikan
Ada Tanda-Tanda RI Luluh Lanjutkan Proyek Jet Tempur KFX

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif – Menteri Luar Negeri (Menlu) Korea Selatan (Korsel) Chung Eui-yong dan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto Djojohadikusumo sepakat untuk mengembangkan kerjasama alutsista kedua negara.

Melansir laporan Yonhap, dalam kesepakatan yang didiskusikan dalam lawatan Prabowo ke Seoul pada Jumat (9/4/2021), ada beberapa poin yang disepakati untuk didalami kedua pihak lebih lanjut, salah satunya adalah pengembangan jet tempur KF-X IF-X.

“Para menteri sepakat untuk melakukan upaya bersama untuk terus memajukan kerja sama substansial yang saling menguntungkan, seperti proyek pengembangan jet tempur bersama KF-X / IF-X, berdasarkan kepercayaan yang dalam antara Korea Selatan dan Indonesia sebagai mitra strategis khusus,” kata kemenlu Korsel.


Chung dan Prabowo berbagi pemahaman tentang perlunya dialog yang melibatkan menteri luar negeri dan pertahanan kedua negara untuk lebih memperkuat komunikasi strategis di bidang diplomatik dan keamanan.

Sebagai langkah pertama, kedua belah pihak menyetujui dialog di tingkat direktur jenderal terkait kerjasama KFX.

Dalam pembicaraan tersebut, Chung juga mengungkapkan harapan bahwa Indonesia akan melanjutkan dukungannya untuk proses perdamaian Korea, dan Prabowo juga menegaskan kembali dukungannya yang teguh akan hal itu.

Upacara pelepasan pesawat tempur Korea KF-21 Boramae. (Tangkapan Layar Youtube KTV국민방송)Foto: Upacara pelepasan pesawat tempur Korea KF-21 Boramae. (Tangkapan Layar Youtube KTV국민방송)
Upacara pelepasan pesawat tempur Korea KF-21 Boramae. (Tangkapan Layar Youtube KTV국민방송)

Sebelumnya keraguan telah timbul atas komitmen Indonesia untuk program jet tempur KFX yang hari ini diluncurkan prototipenya. Indonesia menyetujui untuk berbagi 20% dari total biaya dan memperkenalkan 48 jet buatan Korean Aerospace Industry (KAI) itu.

Setelah melakukan investasi tahap awal sebesar 227,2 miliar won (Rp 2,9 triliun), diketahui Jakarta tertinggal dalam membayar sisanya. Sempat muncul anggapan bahwa Indonesia tidak melunasi komitmennya karena sedang mempertimbangkan pembelian Dassault Rafale dan F-15.

Soal alasan Indonesia kurang percaya melanjutkan proyek ini sebelumnya sempat diungkapkan oleh pemerintah, bisa klik di sini.

[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)


[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini