[ad_1]
Jakarta, Eksekutif – Indonesia tetap akan berfokus melakukan deployment jaringan 4G ke seluruh Indonesia. Dengan begitu coverage sinyal 4G akan bisa lengkap pada tahun 2022 mendatang.
“Pemerintah bersama operator pertama dan terutama menyelesaikan deployment 4G ke seluruh Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan Indonesia saat ini. Layanan 4G tekanan baik oleh Kominfo melalui BLU Bakti maupun operator untuk melengkapi desa 2022 sudah terlayani 4G signal coverage,” kata Menteri Kominfo, Johnny Plate, dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR, Rabu (7/4/2021).
Kominfo sendiri akan membangun pada daerah non komersial 3T di Indonesia. Pembangunan coverage sinyal itu sudah dianggarkan bersama Komisi I DPR RI.
Sementara untuk operator akan bertugas membangun infrastruktur 4G di wilayah komersial. Johnny juga mengatakan sudah melakukan komunikasi dengan pihak operator agar dapat menyelesaikan pembangunan secara simultan.
“Dengan demikian tugas fokus kita menyelesaikan deployment infrastruktur untuk sinyal 4G,” ungkapnya.
Sementara itu untuk 5G sendiri dia mengaku masih dalam persiapan awal. Ada berbagai macam aspek yang harus disiapkan seperti regulasi dan juga kesiapan talenta digital.
“Jika (talenta digital) tidak siap, dari ekosistem dan sidibilitasnya belum bisa dilakukan. Mengingat tren teknologi 5G maka Indonesia harus siap untuk deployment 5G,” kata Johnny.
Sepanjang 2017-2020, Indonesia juga sudah melakukan 12 kali uji coba jaringan bersama operator seluler. Termasuk diantaranya adalah saat penyelenggaraan Asian Games 2018 lalu.
Selain Indonesia, sejumlah negara juga sudah melakukan uji coba 5G yakni sebanyak 580 kali oleh 219 operator di 100 negara.
Negara-negara di dunia pun juga sudah mencoba meluncurkan 5G secara komersial. Johnny menjelaskan sampai Q4 tahun 2020 ada 135 operator di 52 negara yang melakukan hal tersebut.
Asia Tenggara pun sejumlah negara sudah melakukan implementasi 5G secara komersial. Namun peluncuran itu masih dalam area yang terbatas.
“Misalnya Singapura koneksi 5G 22,28% dari total pengguna seluler. Thailand 0,85%, Fillipina 0,07% dari total pengguna seluler,” ujar Johnny.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy)
[ad_2]