[ad_1]
Jakarta, Eksekutif – Jarak pemberian vaksinasi pertama dan kedua untuk vaksin AstraZeneca menjadi 12 minggu atau sekitar 3 bulan lamanya.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah dr. Reisa Broto Asmoro. Dia mengatakan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan panduan jarak dosis pertama dan kedua vaksinasi.
“Bahwa jarak dosis pertama dan kedua 28 hari untuk vaksin Coronavac dan Buatan Biofarma. Sedangkan Astrazeneca jaraknya 12 minggu,” katanya mengutip keterangannya pada Youtube resmi Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa (13/4/2021).
Sebagaimana diketahui, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah melakukan proses registrasi pada lima vaksin Covid-19. Kelimanya merupakan vaksin selain yang telah disetujui dalam pembelian oleh pemerintah.
“Ada juga beberapa vaksin yang sedang berproses dengan BPOM, tapi tidak ada dalam Permenkes yang dikaitkan dengan brand-brand yang disetujui untuk pembelian oleh pemerintah,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito.
Salah satu vaksin yang sedang diuji tersebut adalah Vaksin Corona AstraZeneca yang berasal dari dua side, yaitu Eropa yaitu di Jerman dan Thailand. Untuk vaksin yang berasal dari Eropa, data-datanya akan masuk dalam tahap finalisasi. Estimasi pemberian emergency use authorization (EUA) sekitar di minggu kedua April 2021.
Sedangkan untuk vaksin AstraZeneca side Thailand, sudah dalam tahap registrasi, rolling submission dan akan dilakukan inspeksi GMP oleh BPOM pada 19-22 April 2021. Untuk pemberian EUA diperkirakan pada bulan Mei 2021 mendatang.
Berdasarkan data kementerian Kesehatan RI pada Senin (12/4/2021) hingga pukul 12.00 WIB, vaksinasi pertama sudah diberikan kepada 10,2 juta orang atau bertambah 216.216 dalam sehari.
Selanjutnya untuk vaksinasi tahap kedua sudah diberikan kepada 5,3 juta orang. Jumlah orang yang divaksinasi tahap kedua bertambah 210.749 dalam sehari.
[Gambas:Video CNBC]
(yun/yun)
[ad_2]