[ad_1]
Jakarta, Eksekutif – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menyoroti kondisi sosial dan ekonomi umat yang masih terganjal kesenjangan ekonomi yang cenderung melebar, terutama akibat pandemi Covid-19. Masalah literasi keuangan juga menjadi salah satu hal disoroti karena dinilai masih sangat rendah.
Dia mengungkapkan, hal itu terkendala karena masih terbatasnya sumber daya, termasuk dalam ketersediaan permodalan dalam konteks keuangan syariah.
“Kondisi sosial dan ekonomi umat masih jauh dari harapan. Pada kondisi sosial di ekonomi dimaksud di antaranya adanya kesenjangan ekonomi yang dirasakan makin melebar,” kata Kiai Ma’ruf dalam acara pelantikan pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) 2021-2023 di Jakarta, Senin (22/3/2021).
Dia mengungkapkan, saat ini kegiatan ekonomi yang melambat akibat pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu kendala penguatan ekonomi umat.
Kemudian pembangunan ekonomi yang belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat hingga tingkat literasi masyarakat untuk mengakses sumber daya ekonomi dan pengetahuan terhadap ekonomi dan keuangan syariah masih sangat rendah di Indonesia.
Kendala lainnya adalah adanya tantangan global dan nasional mengenai persepsi umat Islam yang disebut-sebut keras hingga fenomena islamophobic yang berkembang di kawasan Amerika Serikat (AS) dan Eropa menjadi hal yang disorot.
“Umat islam masih menghadapi tantangan global dan nasional, persepsi islam agama konflik dan kekerasan, adanya upaya membenturkan keislaman dengan kebangsaan, keislaman dengan sains dan teknologi, serta keumatan dengan kemasyarakatan. Masih ada fenomena islamophobic terutama di Amerika Serikat dan Eropa,” ujar Kiai Ma’ruf.
“Sehubungan dengan itu sebagaimana diamanatkan dalam Munas kemarin kehadiran MES harus bisa lebih dirasakan oleh umat, artinya MES harus bisa hadir di tengah masyarakat dan turut aktif menyediakan solusi atas berbagai masalah tersebut,” lanjutnya.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq)
[ad_2]