[ad_1]
Jakarta, Eksekutif– Gubernur Bali I Wayan Koster tiba-tiba curhat soal kondisi Pariwisata Bali yang dihantam pandemi Covid-19. Akibatnya, produk domestik regional bruto (PDRB) Bali jatuh alias terkontraksi -12,21% pada 2020.
“Ini paling buruk dalam sejarah. Terbesar dampaknya bagi Bali dan para pelaku usaha pariwisata dan pendukungnya,” ujar Wayan Koster dalam acara “Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional – Temu Stakeholders” di Bali, Jumat (9/4/2021).
Untuk itu, Wayan Koster meminta agar ada relaksasi di perbankan agar dunia usaha di Bali bisa mendapatkan pendanaan. Permintaan relaksasi ini ditujukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Aspirasi wisata bali jangan terapkan 3 pilar dalam analisa kredit karena reguler dan susahnya sama kayak keadaan normal. Kalau bisa 1 pilar yakni ketepatan bayar, karena kondisi perusahaan pasti gak masuk, bangkrut semua. Pilar ke 2 prospeknya juga gak bisa,” ujar Wayan Koster yang menyampaikan secara langsung kepada Ketua DK OJK Wimboh Santoso.
Selain itu, dia juga meminta relaksasi dalam pembayaran pajak bagi hotel, restoran dan kafe (Horeka). Pengusaha Bali disiplin bayar pajak, kalau sudah normal maka akan bayar karena itu diperlukan dukungan regulasi,” jelasnya.
Dia juga mengapresiasi Bank Indonesia yang sudah menurunkan suku bunga acuan. Pelaku usaha di Bali sangat butuh pertolongan 1 tahun ke depan ini. Operasionalnya sudah tidak bisa bayar gaji, listrik, dan lain-lain,” ujarnya.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob)
[ad_2]