Disfungsi Ereksi: Penyebab, Cara Mencegah, dan Pengobatan

  • Bagikan
Disfungsi ereksi (DE) menjadi masalah medis yang umum ditemukan. Kendati demikian, DE tetap membutuhkan penanganan secara medis.

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif —

Disfungsi ereksi (DE) adalah ketidakmampuan penis untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi ketika melakukan hubungan seksual. Meski umum ditemukan, namun DE tetap memerlukan penanganan medis untuk mengobatinya.

Di Indonesia, masalah sulit ereksi ini cenderung ditutupi karena stigmatisasi masyarakat. Orang dengan DE terkadang lebih memilih pengobatan alternatif seperti urut atau obat kuat, alih-alih memeriksakan diri ke dokter.

Padahal, DE bisa jadi salah satu tanda bahwa Anda terserang penyakit serius. Dokter spesialis urologi konsultan di RSCM, Nur Rasyid mengatakan, semakin cepat orang dengan DE memeriksakan diri ke dokter, maka semakin cepat pula kesembuhan dan pengobatannya.

“Jangan berpikir bahwa disfungsi ereksi enggak apa-apa. Ini alarm bahwa tubuh sedang enggak beres. Makanya harus diperiksa ke dokter, lebih cepat lebih baik,” kata Rasyid kepada CNNIndonesia.com, Senin (12/7).

Apa Penyebab Disfungsi Ereksi?

Mr.P yang sulit tegang seringkali mengganggu hubungan intim dengan pasangan. Sebenarnya apa penyebab disfungsi ereksi ini?

Rasyid menjelaskan, ada dua penyebab disfungsi ereksi. Pertama, DE terjadi karena faktor organik dalam tubuh. Kedua, DE juga bisa terjadi karena masalah psikologis kejiwaan.

Proses ereksi normal terjadi ketika seorang laki-laki mendapat rangsangan seksual atau rangsangan yang ia suka. Ketika rangsangan tersebut sesuai, maka tubuh akan mengeluarkan zat oksida nitrat yang akan terbentuk fosfodiesterase di hati. Enzim ini akan membuat pembuluh darah melebar, memungkinkan lebih banyak darah mengalir, dan bersarang di corpus cavernosum di penis.

Darah kemudian ‘terjebak’ di sana dan akan membuat penis relaksasi (ereksi). Penis kemudian mengeras, siap untuk penetrasi.

Pada faktor organik, penis yang enggan tegang setelah mendapat rangsangan seksual dimungkinkan terjadi karena ada masalah pada pembuluh darah, penyakit bawaan, atau masalah dengan paru-paru.

Selain karena faktor organik di atas, DE juga bisa terjadi karena faktor psikis seperti stres, tertekan, bahkan tidak percaya diri ketika akan berhubungan seksual.

Rasyid menjelaskan, faktor psikis bisa meningkatkan hormon adrenalin. Keberadaan hormon ini akan mengganggu aliran darah ke penis. Ketika adrenalin meningkat, darah lebih banyak mengalir ke jantung, alih-alih ke penis sehingga membuatnya susah ereksi.

Simak penjelasan mengenai disfungsi ereksi di halaman berikutnya…

Gejala, Faktor Risiko, dan Pencegahan Disfungsi Ereksi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA


.

[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terhubung Dengan Kami
Link Asli adalah EKSEKUTIF.com - Hati-Hati Dengan Jurnalis Yang Mengaku Majalah Eksekutif. Organik kami berintegritas. Mematuhi kode etik Dewan Pers. Memiliki ID Card majalah eksekutif. JIka kurang yakin, silahkan WA 0816-1945-288 untuk konfirmasi.
Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini