[ad_1]
Jakarta, Eksekutif —
Sudah lima bulan sejak Klong Ong Ang (sebelumnya dikenal sebagai Saphan Lek) di distrik Phra Nakhon direnovasi. Kawasan kanal tersebut telah dipuji sebagai keberhasilan luar biasa yang dilakukan oleh pemerintah kota Bangkok.
Proyek restorasi kanal Klong Ong Ang yang dilakukan pemerintah kota Bangkok sejak awal Maret memenangkan penghargaan United Nations Human Settlements Programme (UN-Habitat) Asian Townscape.
Hal ini memberikan kepercayaan kepada pemerintah kota Bangkok untuk terus mengadopsi perombakan Klong Ong Ang untuk proyek pengembangan kawasan lainnya di ibu kota.
Setelah meraih penghargaan tersebut, Klong Ong Ang kini semakin banyak dikunjungi pengunjung.
Chananaya Singhto (60) seorang pedagang kaki lima yang menjual buah dan penduduk Amnat Charoen yang pindah ke sini 30 tahun lalu, mengaku terkesan dengan suasana baru ini.
Dulu, air di kanal ini kotor, karena limbah rumah tangga dibuang ke saluran tanpa melalui pengolahan apa pun.
“Saat pipa dibuka, terkadang pengawas air masuk ke pipa dan masuk ke rumah orang,” katanya, seperti yang dikutip dari The Bangkok Post pada Rabu (7/4).
Dia mengatakan pemerintah kota Bangkok mengharuskan setiap rumah untuk memasang tempat pengolahan dan perangkap minyak untuk mengolah air limbah sebelum dibuang ke saluran, yang membuat saluran lebih bersih.
“Setiap kali setelah hujan, saya bahkan melihat sekumpulan besar ikan berenang melalui kanal. Banyak orang yang kagum dengan ini,” ujarnya.
“Tempat ini adalah rumah kami. Kami merawatnya bersama. Seperti yang Anda lihat, setiap rumah membantu menyiram pohon setiap hari.. Kami juga menyapu jalan ini sendiri,” lanjutnya
Dengan pasar malam yang diadakan setiap Jumat hingga Minggu, ini memungkinkannya mendapatkan tambahan 1.000 hingga 2.000 baht pada malam-malam itu, karena pemerintah kota Bangkok mengizinkan orang untuk menyewa kios di sana.
“Harga sewanya hanya 400 baht sebulan. Sangat murah,” tambahnya.
Dia mengungkapkan rasa terima kasihnya atas proyek ini tetapi menyarankan pemerintah kota Bangkok menyediakan tempat sampah permanen daripada memasangnya hanya selama pasar malam.
Anak-anak itu dibenamkan di Terusan Klong Ong Ang. (AFP / MLADEN ANTONOV)
|
Tanpa copet
Wanna Suchatnitikul (59) seorang pemilik toko mie yang telah tinggal di sini selama lebih dari 30 tahun, mengatakan bahwa proyek tersebut memungkinkannya untuk mengenal tetangganya yang tinggal di seberang kanal.
Dia ingat tempat itu awalnya diselimuti oleh kanvas dan payung pedagang kaki lima, yang menghalangi sisi seberang kanal dari pandangan.
Namun, setelah proyek renovasi, pemerintah kota Bangkok melarang semua penggunaan bahan kanvas dan payung. Hasilnya, dia sekarang bisa melihat seluruh sisi kanal.
Proyek ini telah membantunya mendatangkan lebih banyak pelanggan, karena sekarang tidak ada yang menghalangi jalan menuju tokonya.
“Saya tidak ingat berapa penghasilan saya setiap hari, tetapi saya pikir penghasilan saya meningkat,” katanya.
Sarannya kepada pemerintah kota Bangkok adalah dengan membangun WC umum, karena banyak pelanggan harus berjalan jauh untuk menggunakan WC.
“Ada hotel di sekitar sini tapi Anda harus membayar 5 baht untuk menggunakan toilet mereka. Yang gratis juga sangat jauh dari sini. Lebih baik ada [toilet umum gratis], “dia berkata.
Tak hanya lebih bersih, proyek ini juga telah membubarkan kawanan pencopet, karena jalur pejalan kaki lebih lebar sehingga tak perlu berdesak-desakan saat melintas.
Proyek kanal lain
Selain proyek restorasi Klong Ong Ang, pemerintah kota Bangkok juga sedang mengembangkan kanal lain di ibu kota.
Salah satu kanal di jantung kota, Klong Chong Nonsi sepanjang 4,5 km di sepanjang Jalan Narathiwat Ratchanakarin akan direnovasi besar-besaran.
Rencana pemerintah kota Bangkok adalah mengubah kanal yang tercemar dan dangkal ini menjadi kanal terpanjang di Bangkok dengan taman umum.
Sakchai Boonma, wakil gubernur Bangkok yang bertanggung jawab atas proyek tersebut, mengatakan pemerintah kota Bangkok akan menghabiskan sekitar 980 juta baht untuk memperbaiki kanal selama enam bulan ke depan.
Namun, sejauh ini proyek tersebut baru menerima 80 juta baht, Sakchai mengatakan, anggaran akan digunakan untuk fase percontohan proyek untuk mengembangkan bagian kanal sepanjang 200 meter dari Jalan Sathon ke Soi Narathiwat Ratchanakarin 7.
(tinggi)
[Gambas:Video CNN]
.
[ad_2]