[ad_1]
Jakarta, Eksekutif – Saham dua bank syariah, PT Bank Panin Dubai Syariah (PNBS) dan PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS), ambruk hingga menyentuh auto rejection bawah (ARB) dan menjadi ‘pecundang’ di hari pertama puasa.
Tidak hanya dua saham tersebut, saham emiten rumah produksi PT MD Pictures Tbk (FILM) dan emiten ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) juga terjungkal sebagai top losers pada perdagangan hari ini, Selasa (13/4/2021).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan hari ini, terkoreksi 0,36% ke posisi 5.927,43 pada penutupan sesi II perdagangan, Selasa (13/4).
Menurut data BEI, ada 175 saham naik, 313 saham merosot dan 153 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,903 triliun dan volume perdagangan mencapai 13,65 miliar saham.
Seiring dengan pelemahan indeks, investor asing pasar saham ‘cabut’ dari Indonesia dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 473,23 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 30,81 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (13/4).
Top Gainers
-
Terregra Asia Energy (TGRA), saham +20,97%, ke Rp 150, transaksi Rp 28,2 M
-
Tower Bersama Infrastructure (TBIG), +10,80%, ke Rp 2.360, transaksi Rp 269,0 M
-
Bank Net Indonesia Syariah (BANK), +10,13%, ke Rp 3.370, transaksi Rp 295,3 M
-
Sarana Meditama Metropolitan (SAME), +8,74%, ke Rp 560, transaksi Rp 103,8 M
-
Centratama Telekomunikasi Indonesia (CENT), +8,21%, ke Rp 290, transaksi Rp 45,4 M
Top Losers
-
Bank Panin Dubai Syariah (PNBS), saham -6,87%, ke Rp 122, transaksi Rp 24,1 M
-
Bank BTPN Syariah (BTPS), -6,75%, ke Rp 2.900, transaksi Rp 94,7 M
-
MD Pictures (FILM), -6,67%, ke Rp 560, transaksi Rp 45,7 M
-
Ramayana Lestari Sentosa (RALS), -6,58%, ke Rp 710, transaksi Rp 44,3 M
-
Ever Shine Tex (ESTI), -6,19%, ke Rp 106, transaksi Rp 17,1 M
Mengacu pada daftar di atas, saham emiten pengembang energi terbarukan TGRA menduduki peringkat satu top gainers hari ini, setelah melesat 20,97% ke Rp 150/saham.
Dengan ini, TGRA berhasil rebound dari koreksi selama dua hari beruntun, yakni sebesar 5,11% pada Jumat pekan lalu (9/4) dan 4,62% pada Senin kemarin (12/3).
Adapun dalam sepekan saham ini tercatat sudah melejit 19,05%.
Berbeda dengan TGRA, duo saham bank syariah, PNBS dan BTPS, malah tersungkur sampai menyentuh ARB pada hari ini.
Saham bank Grup Panin, PNBS, anjlok 6,87% ke Rp 122/saham, sementara saham emiten anak usaha Bank BTPN, BPTS, ambles 6,75% ke Rp 2.900/saham.
Pelemahan PNBS ini memutus reli penguatan selama empat hari beruntun, atau sejak Rabu pekan lalu (7/4). Para pelaku pasar tampaknya melakukan aksi ambil untung (profit taking) pada saham ini.
Dalam rilis perusahaan terbaru, Senin (12/4), pihak PNBS mengaku saat ini sedang menjanjaki kolaborasi dengan sejumlah pihak ketiga, salah satunya untuk mendukung sektor ritel di mana di dalamnya termasuk Usaha Mikro dan Kecil (UMK) melalui produk Multi Jasa.
Direksi bilang, seiring dengan perkembangan teknologi digital akhir-akhir ini, perseroan telah menandatangani MOU dengan penyedia platform digital yang memiliki visi dan misi yang sama dengan Perseroan.
Selain itu, PNBS juga akan berpartisipasi melalui pemberdayaan value-chain kepada sektor UMK secara digital terutama pemberian pembiayaan produktif kepada Warung Tradisional melalui mekanisme value-chain.
Tidak hanya PNBS dan BTPS, saham FILM juga ambles dan menyentuh ARB 6,67% ke Rp 560/saham. Nilai transaksi saham ini sebesar Rp 45,7 miliar.
Kabar terbaru, manajemen perusahaan yang dipimpin produser film Manoj Punjabi ini memberikan pernyataan terkait dengan masuknya saham perusahaan dalam pengawasan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat saham perusahaan bergerak di luar kebiasaan alias unusual market activity (UMA).
Manajemen FILM menyatakan, hingga saat ini tidak ada informasi atau fakta material yang mempengaruhi harga saham perusahaan. Hal ini terjadi setelah saham ini telah meroket hingga 200% dalam periode 6 bulan terakhir.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan, informasi terakhir yang disampaikan FILM adalah pada 6 April 2021 lalu.
Informasi ini berupa transaksi afiliasi, yakni pemberian jaminan deposito senilai Rp 49 miliar atas restrukturisasi utang dari induk usahanya, PT MD Graha Utama.
Selain dari kabar tersebut, hingga saat ini masih belum ada kabar terbaru mengenai rencana perusahaan. Namun perusahaan menyatakan dalam waktu dekat akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Saham emiten peritel RALS juga tersungkur di posisi empat top losers, yakni 6,58% ke Rp 710/saham. Pelemahan ini melanjutkan koreksi saham RALS sejak dua hari sebelumnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(adf/adf)
[ad_2]