[ad_1]
Jakarta, Eksekutif – PT Freeport Indonesia (PTFI) membeberkan bahwa perusahaan optimis bisa mencetak produksi tembaga mencapai 1,6 miliar pon hingga akhir tahun 2023.
Seperti yang dikatakan langsung oleh Presiden Direktur Freeport, Tony Wenas. Tony mengatakan bahwa pihaknya selama Semester I 2023 dan saat ini terhitung berhasil memproduksi tembaga mencapai 735 juta pon dari target 1,6 miliar ton yang dia klaim sesuai dengan perkiraan perusahaan.
Selain itu, pihaknya juga menyebutkan telah berhasil mencetak produksi emas hingga 881 ribu ons dari target tahun 2023 sebesar 1,8 juta ons.
“Kita cukup baik perform kalau dari produksi itu tembaga 735 juta pon dan emas 881 ribu ons. 735 juta pon dari rencana 1,6 miliar pon jadi kira-kira hampir separuh, jadi looks on target. Kalau emas 881 ribu ons dari target 1,8 atau 1,9 juta ons, ini masih sesuai dengan forecast kita bahkan lebih dari forecast kita,” jelas Tony kepada Eksekutif dalam program BUMN Performance Report 2023, dikutip Jumat (1/9/2023).
Dengan begitu, Tony mengatakan pihaknya berharap hingga akhir tahun 2023 ini target penjualan tembaga hingga 1,6 miliar pon dan emas hingga 1,8 juta ons bisa tercapai.
“Diharapkan sampai full year nanti kita bisa mencapai penjualan bisa mencapai 1,6 miliar pon tembaga dan 1,8 juta ons emas. Tetap on target,” tambah Tony.
Diketahui, produksi tembaga Freeport tercatat sebesar 329 juta pon selama kuartal I 2023 dan penjualan tembaga mencapai 198 juta pon. Adapun rata-rata harga jual tembaga sekitar US$ 4,07 per pon.
Sedangkan, produksi emas Freeport selama Januari-Maret 2023 tercatat sebesar 402 ribu ons dan penjualan emas tercatat 266 ribu ons. Adapun harga rata-rata emas pada kuartal I 2023 sebesar US$ 1.949 per ons.
“Tingkat pengolahan bijih dari tambang bawah tanah PTFI rata-rata 164.800 metrik ton bijih per hari pada kuartal I 2023. PTFI menargetkan tingkat pengolahan bijih bisa melampaui 200 ribu metrik ton per hari untuk sisa 2023 ini,” ungkap Chairman & CEO Freeport McMoran Richard C. Adkerson dalam rilis kinerja kuartal I 2023 FCX, 21 April 2023 lalu.
Perlu diketahui, sejak 2018 lalu, Indonesia resmi menjadi pemegang saham mayoritas PT Freeport Indonesia sebesar 51,2% melalui Holding BUMN Pertambangan MIND ID.
Adapun nilai akuisisi untuk menjadi pemegang saham mayoritas Freeport ini mencapai US$ 3,85 miliar atau setara Rp 55,8 triliun saat itu. Akuisisi ini menandai peningkatan kepemilikan Indonesia di PTFI dari semula hanya 9,36% menjadi 51,23%.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Temui Jokowi di Istana, Bos Freeport: Smelter Diminta Cepat
(pgr/pgr)
[ad_2]