Gaji Kecil Tapi Mau Beli Properti, Begini Caranya!

  • Bagikan
Gaji Kecil Tapi Mau Beli Properti, Begini Caranya!

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif – Membeli rumah impian merupakan langkah besar bagi generasi milenial. Namun ada saja kendala bagi generasi milenial untuk mewujudkan kepemilikan properti impian, seperti jumlah penghasilan dan minimnya akses pada produk keuangan.

Pemimpin Divisi Manajemen Produk Konsumer BNI Teddy Wishadi mengatakan sebenarnya saat ini menjadi momentum yang tepat untuk mendapatkan rumah ataupun properti impian. Apalagi pemerintah telah memberikan sejumlah kemudahan mulai dari DP 0% hingga insentif PPn. Insentif ini diharapkan efektif membangkitkan kembali minat masyarakat untuk membeli properti, termasuk generasi milenial.

“Padahal yang namanya beli properti ada leveragenya melalu KPR. Gaji boleh kecil, tapi KPR kan tenornya ada yang 30 tahun, apalagi milenial sekarang gajinya cukup baik. Kenapa milenial tidak tertarik beli perumahan, karena informasinya kurang. Kalau nabung dulu ya tidak mungkin, tapi kalau gaji kecil dan 50% dikalikan 300 bulan itu angkanya fantastis dan bisa beli properti,” kata Teddy dalam Kelas Cuan Eksekutif, akhir pekan lalu.


Apalagi saat ini suplainya cukup banyak, mulai dari rumah tapak hingga apartemen dengan harga terjangkau. Dia menyebutkan, syaratnya hanya memiliki penghasilan yang tetap. Dengan begitu potensi milenial membeli rumah impian pun terbuka lebar, apalagi rata-rata penghasilan milenilal Rp 6-8 juta.

“Tapi prioritas membeli properti masih rendah di milenial. Padahal sekarang saat yang tepat karena harga properti sedang bagus, biasanya setiap tahun naik 5-10%. Sekarang ada stimulus dan kemudahan yang diberikan untuk industri perumahan, karena pandemi dan permintaan terkorekasi harganya lagi stagnan, dan ada kelonggaran uang muka,” ujarnya.

Jika milenial enggan membeli properti karena penghasilan kecil, menurutnya gaji Rp 5 juta sudah cukup untuk membeli rumah. Teddy mencontohkan, untuk nasabah dengan gaji Rp 5 juta per bulan dan low risk segmen memiliki plafon Rp 479 juta, jumlah tersebut dapat membeli apartemen TOD.

“Dengan catatan ngambilnya saat ini, kalau gaji Rp 5 juta angsuran per bulan 2,5 juta dengan sedikit penghematan kita bisa menghemat. Kemudian ada satu perbandingan, kalau menunda pembelian properti dengan objek yang sama maka KPR nya akan lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan,” jelas Teddy,

Dia menegaskan milenial bisa mengambil langkah berani memilih properti karena suplainya yang berlimpah. Jika milenial takut hidup tidak berimbang setelah memiliki properti, Teddy menyebutkan BNI memiliki program asuransi suka-suka yang memungkinkan selama 2 tahun nasabah hanya membayar bunga.

“Dengan KPR 4,75% dan kita tidak perlu angsur pokok ini keringanan di masa pandemi. Kita hanya bayar bunga di masa 2 tahun. BNI punya tenor kredit 30 tahun, dengan angka kredit yang tinggi dan angsuran sesuai dengan penghasilan. Kami juga ada program DP 0% asal dia memenuhi kriteria low risk konsumen, yang terukur penghasilannya, dan secara jangka panjang penghasilannya sustain,” katanya.

Dia menambahkan, pengajuan KPR di BNI bisa dilakukan secara online selama pandemi. Sehingga dimanapun dan kapanpun, nasabah bisa mengajukan di website BNI dan melalui BNI Mobile banking.

[Gambas:Video CNBC]

(yun/yun)


[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini