[ad_1]
Jakarta, Eksekutif – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau Organization of Islamic Cooperation (OIC) menyampaikan belasungkawa atas peristiwa Badai Siklon Tropis Serja yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya. Ucapan itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Dr. Yousedf A. Al-Othaimeen.
“Sekretaris Jenderal Dr. Yousef A. Al-Othaimeen menyampaikan belasungkawa pada keluarga korban dan berharap agar segera bisa pulih bagi mereka yang terluka,” tulis pihak OIC, dikutip dari laman resminya, Sabtu (10/4/2021).
Selain itu Al-Othaimeen mendorong para anggotanya, pendonor, lembaga keuangan dan kemanusian di seluru negara Muslim untuk membantu Indonesia.
Siklon Tropis Seroja menghantam wilayah NTT dan juga negara Timor Leste beberapa waktu lalu. Terdapat 182 orang yang meninggal, puluhan orang hilang serta ribuan warga kehilangan tempat tinggal.
Topan tropis itu juga menyebabkan listrik di sejumlah wilayah sempat mati. Hal ini disebabkan angin yang kencang membuat pohon bertumbangan, papan reklame roboh, tanah longsor dan atap rumah beterbangan membuat aliran listrik terganggu.
Sementara hingga beberapa hari lalu, sistem listrik di wilayah Timur juga belum dapat dipulihkan karena akses jalan terputus.
“Anginnya memang sangat kuat, beberapa kantor kami juga mengalami kerusakan. Namun kami pastikan petugas di lapangan terus bekerja untuk memulihkan jaringan agar masyarakat bisa menikmati listrik kembali,” General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko, dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
Angin kencang memang menjadi ancaman. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) per 5 April 2021 melaporkan kecepatan angin mencapai 45 knot untuk siklon tropis seroja di perairan Kupang. Hal itu berarti, akan berdampak pada peningkatan tinggi gelombang. Selain itu NTT dan wilayah sekitarnya mengalami cuaca ekstrim.
Sebelumnya pada Jumat kemarin (9/4), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau dampak kerusakan akibat banir bandang di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, NTT.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengatakan, total korban jiwa akibat banjir bandang di NTT sudah mencapai 163 orang, di mana 45 orang lainnya masih dalam tahap pencarian.
Foto: Presiden Joko Widodo mengunjungi desa Tapolangun, Kab Lembata yang menjadi lokasi korban banjir bandang Lembata NTT (9/4/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)
Presiden Joko Widodo mengunjungi desa Tapolangun, Kab Lembata yang menjadi lokasi korban banjir bandang Lembata NTT (9/4/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev) |
“Ini yang akan terus kita usahakan agar dalam pencairan tadi bisa segera ditemukan,” kata Jokowi, Jumat (9/4/2021).
Jokowi memang sempat melakukan peninjauan di sekitar lokasi. Kepala negara didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, serta Gubernur NTT Viktor Laiskodat.
“Kalau kita lihat di lapangan memang keadaannya berbatuan, batu besar. Itu yang menyulitkan alat-alat besar kita dan tadi sudah saya perintahkan dicari dan ditemukan yang masih hilang,” katanya.
Jokowi mengatakan telah berbicara dengan pemerintah daerah terkait wilayah terdampak banjir. Dalam waktu dekat, masyarakat akan direlokasi dan wilayah ini akan kembali dibangun.
“Berdasarkan persetujuan masyarakat lokasi ini akan dipindahkan, direlokasi, dan secepatnya akan dibangun,” katanya.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/tas)
[ad_2]