Mengenal Filler Payudara, Metode yang Dilakukan Monica Indah

  • Bagikan
Model Monica Indah diduga menjadi korban malpraktik filler payudara. Apa itu filler payudara dan efek sampingnya?

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif —

Model Monica Indah diduga menjadi korban malpraktik filler payudara. Setelah melakukan filler payudara, Monica mengalami demam dan infeksi di payudaranya. Dia bahkan harus menjalani operasi.

Apa itu filler payudara?

Dokter spesialis bedah plastik-rekonstruksi estetika Danu Mahandaru menjelaskan filler payudara adalah salah satu metode untuk membesarkan payudara.

“Tindakan membesarkan payudara ada dua. Pertama, menggunakan implan. Kedua, diinjeksi dengan lemak tubuh sendiri atau bisa menggunakan filler asam hialuronat (asam hialuronat), “kata Danu CNNIndonesia.com, Selasa (16/3).


Danu menyebut asam hialuronat biasanya disuntikkan sebanyak 30-35 cc pada payudara.

Asam hialuronat juga biasa digunakan sebagai filler di wajah.

Asam hialuronat pada kulit akan membuat kulit tampak lebih muda dan bercahaya karena bisa menjaga kelembapan kulit dengan menyimpan banyak air. Bahan ini berfungsi seperti spons yang menahan air di kulit.

Asam hialuronat adalah glikosaminoglikan atau termasuk polisakarida dan termasuk dalam gugus gula atau karbohidrat. Molekul ini merupakan molekul alami yang terdapat di dalam tubuh dan juga diproduksi sendiri oleh tubuh.

Bahan ini bisa membuat jaringan di tubuh saling berhubungan. Bahan ini ditemukan juga pada kulit dengan kandungan 50 persen.

Di dalam tubuh,asam hialuronat terdapat di bagian kulit epidermis atau lapisan terluar kulit dan di kulit dermis atau kulit bagian tengah.

Apakah filler payudara aman dilakukan?

Menurut Danu, tindakan filler payudara memiliki banyak risiko untuk tubuh. Tindakan ini menjadi pilihan terakhir jika implan dan injeksi lemak tak bisa dilakukan.

“Bukan menjelekkan filler payudara, ini boleh dilakukan. Tetapi, saya tidak merekomendasikannya, kecuali pada kondisi tertentu seperti tidak mungkin implan dan tidak punya lemak tubuh,” ungkap Danu yang praktik di The Clinic Beautylosophy.

Selain itu, filler payudara juga dinilai memiliki sejumlah risiko dan bahaya. Filler payudara berisiko menyebabkan infeksi, terbentuknya nodul, bahkan kematian karena penyumbatan pembuluh darah atau emboli.

“Risikonya infeksi, terbentuknya nodul dari filler, bisa terjadi kematian karena emboli,” ucap Danu.

Untuk mencegah risiko dan komplikasi filler payudara, Danu menyarankan agar setiap orang memiliki klinik dan dokter yang berkompetensi dan sertifikasi. Pahami pula risiko dan efek samping dari setiap tindakan yang akan dilakukan.

(ptj / chs)

[Gambas:Video CNN]


.

[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini