Pahami Siklus Bursa Saham agar Tahu Waktu yang Tepat untuk Investasi

  • Bagikan
Pahami Siklus Bursa Saham agar Tahu Waktu yang Tepat untuk Investasi

[ad_1]

Analisis teknikal dan fundamental memang penting dalam investasi saham, tetapi memahami siklus bursa saham juga tak kalah penting, lho.

Saham apa pun yang akan kamu beli cenderung akan mengalami fase-fase siklus yang sudah umum terjadi.

Tentunya, posisi saham dalam siklus tersebut akan berpengaruh terhadap keputusan investasimu.

Pasalnya, ketika saham memasuki suatu fase tertentu, bisa jadi aset tersebut tidak baik untuk investasi.

Agar lebih paham, yuk, langsung saja simak penjelasan lengkap Eksekutif dalam artikel ini.

Apa Itu Siklus Bursa Saham?

© Forbes.com

Semua aspek dalam hidup memiliki suatu pola tertentu, begitu pula pasar saham.

Nah, hal ini disebut dengan siklus bursa saham.

Karena dinamakan siklus, maka polanya berulang-ulang.

Siklus ini bisa saja berjangka pendek maupun panjang.

Misalnya, seorang investor cenderung memantau siklus dalam jangka panjang. Sementara, trader yang perubahan portofolionya cepat lebih cocok menilai siklus jangka pendek.

Melansir Investopedia, secara umum sebuah siklus memiliki beberapa fase yaitu naik, memuncak, menurun, dan kemudian mati.

Ketika satu siklus pasar selesai, siklus baru akan mulai setelahnya.

Saat sebuah sekuritas berada di suatu fase siklus, responnya terhadap perubahan di pasar saham bisa berbeda-beda.

Jadi, tidak semua saham berada pada posisi yang sama.

Bisa jadi, suatu sekuritas performanya mengungguli yang lain.

Pemahaman investor tentang hal ini bisa berdampak signifikan terhadap keuntungan yang bisa didapatkan ketika investasi atau perdagangan.

Kalau ingin memaksimalkan keuntungan yang didapatkan, kemampuan membaca siklus ini penting untuk melengkapi pertimbanganmu selain analisis teknis dan fundamental.

Siklus Bursa Saham dan Kondisi Ekonomi

siklus bursa saham

© Time.com

Sebagai investor, kamu bisa menggunakan pemahamanmu soal siklus bursa saham untuk memilih mana saham yang menunjukkan performa sesuai keinginan dan mana yang tidak.

Menurut Keseimbangan, evaluasi siklus pasar saham penting dilakukan sebelum melakukan transaksi saham, baik membeli atau menjual.

Selain melihat grafik di pasar saham, investor juga perlu selalu mengikuti berita perkembangan ekonomi.

Pasalnya, kondisi ekonomi dunia dan negara sangat berpengaruh terhadap kondisi bursa saham, berikut juga siklusnya.

Ekonomi yang baik bisa menjaga laju pasar saham yang positif.

Sementara, ketika terjadi penurunan seperti misalnya resesi, maka pasar saham cenderung menunjukkan performa negatif.

Akan tetapi, ini pun tergantung jenis perusahaan dan industri operasinya.

Investor berpengalaman biasanya menggunakan bermacam-macam indikator performa saham dan meninjau siklus lampau untuk memperkirakan fluktuasi di bursa saham.

Saat pasar tampaknya akan turun, kamu harus segera merencanakan tindakan, misalnya cut loss atau berpindah dari satu aset ke aset lainnya.

Hal ini disebut alokasi aset taktis, di mana seorang investor melakukan perubahan portofolio berdasarkan perubahan situasi pasar.

Fase Siklus Bursa Saham

siklus pasar saham

© Tradebrains.in

Dari gambar contoh tersebut, bisa dilihat bahwa ada empat fase utama, yaitu akumulasi, mark-up, distribusi, dan penurunan harga.

Nah, penjelasan masing-masing fase adalah sebagai berikut.

1. Akumulasi

Fase pertama dalam siklus ini terjadi setelah suatu aset di bursa saham mencapai titik terendahnya.

Saat itu terjadi, biasanya nilai investor yang telah melakukan pertimbangan matang biasanya mulai melakukan pembelian saham sebuah perusahaan.

Ini berarti perusahaan tersebut masih memiliki nilai dan dianggap bisa berkembang lagi.

Pada posisi ini, pasar dikatakan kasar dan harga saham rendah.

2. Mark-up

Fase selanjutnya dalam bursa saham adalah fase mark-up.

Ketika pasar berada pada posisi ini, berarti kondisinya telah stabil untuk beberapa saat dan siap untuk melambung lebih tinggi.

Semakin banyak orang yang berinvestasi.

Fase ini juga sering disebut sebagai kondisi bullish.

3. Distribusi

Tahap mark-up dalam siklus pasar saham adalah ketika kondisi bullish mulai berubah menjadi sentimen campuran.

Perubahan harga saham biasanya tidak signifikan untuk beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Namun, fase ini biasanya tidak berlangsung lama.

4. Penurunan harga

Tahap penurunan harga adalah fase terakhir dalam siklus bursa saham.

Saat fase ini, harganya menurun drastis dan grafiknya menurun.

Kalau kamu terlambat menjual saham yang sudah dibeli di awal, kemungkinan besar kamu akan mengalami kerugian ketika asetmu masuk ke fase ini.

Nah, itulah 4 tahapan penting dalam siklus bursa yang perlu Anda ketahui.

Asah kejelianmu dalam memperhatikan gejolak grafiknya agar terhindar dari kerugian saat investasi, ya.

Supaya kamu bisa menjadi investor yang lebih andal dan bisa mengelola uang dengan baik, yuk, ikut kelas di Eksekutif ExpertClass.

Ada kelas-kelas seputar dunia finansial yang dibawakan oleh pakar berpengalaman.

Tak perlu diragukan lagi, ilmunya pasti sangat bermanfaat untukmu.

Cek kelas yang tersedia dan segera daftar sebelum terlambat, ya!

[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini