[ad_1]
Jakarta, Eksekutif – World Health Organization (WHO) memperkirakan tidak akan ada alasan untuk mengubah penilaian mereka bahwa manfaat vaksin Covid-19 AstraZeneca lebih besar daripada risikonya.
Hal ini diungkapkan oleh Rogerio Gaspar, direktur regulasi dan prakualifikasi WHO, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (7/4/2021).
Saat ini WHO bersama dengan regulator Eropa dan lainnya sedang mempelajari dengan cermat data terbaru sehubungan dengan laporan pembekuan darah di sejumlah warga usia disuntik vaksin AstraZeneca.
Rodrigo Gaspar mengatakan WHO mengharapkan bisa membuat kesimpulan baru pada Rabu atau Kamis ini, setelah kelompok penasihat keamanan vaksin bertemu, tetapi tidak yakin akan ada alasan untuk mengubah nasihatnya bahwa manfaatnya lebih besar daripada risikonya.
“Apa yang dapat kami katakan adalah bahwa penilaian yang kami miliki saat ini – dan ini sedang dipertimbangkan oleh para ahli – adalah bahwa penilaian manfaat-risiko untuk vaksin sebagian besar masih positif,” katanya dalam konferensi pers di Jenewa.
“Kami terus memantau sejumlah peristiwa yang merupakan kejadian langka yang menghubungkan trombositopenia dengan peristiwa tromboemboli dan peristiwa langka tersebut sekarang dikategorikan dalam diagnostik, dalam hal populasi, dalam hal distribusi dalam populasi,” katanya .
WHO telah berhubungan dengan berbagai komite ahli nasional dan regional yang akan memutuskan status regulasi vaksin, kata Gaspar.
“Untuk saat ini tidak ada bukti bahwa penilaian manfaat-risiko untuk vaksin perlu diubah,” tambahnya.
Sebelumnya, Ketua evaluasi vaksin Badan obat-obatan Eropa atau European Medicines Agency (EMA) Marco Cavaleri menyebut Ada hubungan vaksin Covid-19 AstraZeneca dengan kasus pembekuan darah yang sangat langka di otak. Namun ia tak menyertakan bukti pendukung.
Atas klaim tersebut EMA mengatakan bahkan pihaknya belum memutuskan apakah vaksin AstraZeneca berkaitan dengan kasus pembekuan darah.
“Komite Keamanan EMA belum mencapai kesimpulan dan peninjauan sedang berlangsung,” ungkap EMA seperti dikutip dari AFP. “Kami akan berkomunikasi dan mengadakan konferensi pers segera setelah peninjauan selesai. Kemungkinan besok (7 April 2021) atau Kamis 8 April.”
[Gambas:Video CNBC]
(roy/hoi)
[ad_2]