[ad_1]
Suara-Pembaruan.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada tahun ini berencana membangun 21 Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang tersebar di seluruh wilayah Ibu Kota. Pemerintah berencana membangun JPO dengan mengakomodasi kearifan lokal.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho yang mengatakan, JPO ini akan dirancang berbeda dengan sebelumnya karena pemprov tak ingin JPO sekadar memindahkan orang dari satu sisi ke sisi lainnya.
“Namun sekarang JPO menjadi tempat pengalaman baru. Jadi selain JPO jadi tempat menyeberang, jadi orang menyeberang dapat kesan baru, pengalaman baru,” kata Hari di Jakarta, Rabu, 25 Maret 2021.
Hari menyebut pihaknya berencana membangun JPO dengan mengakomodasi kearifan lokal. Di mana nantinya desain dan model antar JPO tidak sama satu sama lain.
“Jadi setiap JPO yang akan kita bangun pasti berbeda-beda. Modelnya berbeda, kita sesuaikan dengan kearifan lokal,” ujarnya.
Ia mencontohkan pembangunan JPO di depan Polda Metro Jaya dan Bundaran Senayan yang rancangannya menyesuaikan dengan kearifan lokal.
Selain itu, menurut Hari, Pemprov DKI bakal menyiapkan satu lift di setiap JPO untuk mengakomodasi kaum difabel, ibu hamil maupun lansia.
Hari juga mengatakan pihaknya berencana membangun JPO di kawasan Sudirman-Thamrin agar dapat dilewati sepeda.
Untuk JPO Thamrin-Sudirman tahap dua ini untuk memperkenalkan aksesbilitas, selain untuk pengguna pejalan kaki juga untuk ke jalur sepeda.
“Jadi jalan sepeda selama ini belum bisa melingkar dari arah Thamrin-Sudirman. Sebaliknya juga, sehingga nanti kita akan buat jalur sepeda bisa melewati JPO,” ujarnya.
Seperti diketahui Pemprov DKI Jakarta juga berniat untuk merevitalisasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Sudirman yang didedikasikan bagi tenaga kesehatan yang gugur dalam menangani pandemi COVID-19.
Hari Nugroho menyebut JPO Sudirman ini akan dilengkapi dengan anjungan pandang yang nantinya akan ada galeri apresiasi pejuang COVID-19 dari tenaga kesehatan dalam melawan COVID-19.
“Selain itu, revitaliasasi JPO Sudirman dilakukan karena struktur jembatan sudah membutuhkan perbaikan,” ujarnya.
Tapi, kata Heri, pembangunan ini tidak menggunakan dana APBD melainkan memakai dana koefisiensi lantai bangunan (KLB).
Lebih lanjut, JPO yang terletak di area Karet Sudirman ini dibangun dengan konsep modern dengan terdapat fasilitas baru yang menyatukan pejalan kaki, pesepeda, serta pengguna transportasi publik.
JPO ini juga dilengkapi Lift kapasitas 3.000 kilogram yang dapat mengangkut delapan sepeda sekaligus pengendara, maupun penyandang disabilitas yang membutuhkan serta dilengkapi ruang sepeda. (merah / pena)
[ad_2]