[ad_1]
Jakarta, Eksekutif – Pengguna Netflix yang memilih menonton iklan daripada membayar biaya langganan mahal lebih terus bertambah. Netflix melaporkan mereka yang menonton iklan mencapai 15 juta pengguna aktif per bulan.
Laporan ini dirilis setelah setahun raksasa streaming itu meluncurkan opsi pembayaran yang lebih murah untuk kembali menggenjor pertumbuhan pelanggan dan pendapatan.
Netflix mengatakan pada hasil kuartal ketiganya bahwa penerapan rencana iklannya, yang berbiaya US$ 6,99 (Rp 110 ribu) per bulan di Amerika Serikat, terus tumbuh dengan keanggotaan meningkat hampir 70% secara berurutan. Di negara-negara yang menyediakan paket iklan, 30 persen pendaftaran berasal dari tingkat iklan.
Mengutip Reuters, pada Mei lalu tercatat ada 5 juta pengguna Netflix yang berlangganan lebih murah dengan iklan.
Perusahaan juga menaikkan harga opsi bebas iklan dalam upaya mendorong lebih banyak pelanggan ke tingkat lainnya. Netflix menaikkan harga langganan untuk beberapa paket streaming di Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis bulan lalu. Penaikan harga itu dilakukan setelah penambahan pelanggan pada kuartal ketiga sebesar 9 juta mengalahkan ekspektasi Wall Street sebesar 6 juta.
Netflix selama bertahun-tahun sejak berdiri bersikeras menolak menggunakan iklan. Namun perusahaan berubah pikiran pada April 2022 setelah kehilangan pelanggan pada kuartal pertama tahun tersebut
Sebulan setelah peluncuran rencana iklan Netflix tahun lalu, saingannya Disney+ juga meluncurkan versi iklannya dalam upaya untuk mendorong bisnis streamingnya meraih keuntungan.
Layanan streaming seperti HBO Max, Paramount+, dan Peacock juga menawarkan versi layanan mereka yang didukung iklan, meniru model bisnis yang telah lama mendukung bisnis televisi.
Prime Video Amazon tahun depan akan bergabung dengan pesaing streaming-nya dalam meluncurkan iklan dan memperkenalkan tingkat bebas iklan dengan harga lebih tinggi.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Google Bisa Pecah, Eropa Paksa Bisnis Iklan Digital Dijual
(dem)
[ad_2]