Resmi Dibuka, Ini Rincian Program Kartu Prakerja ke-15

  • Bagikan
Resmi Dibuka, Ini Rincian Program Kartu Prakerja ke-15

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif – Program Kartu Prakerja gelombang 15 resmi dibuka dengan kuota sebanyak 600 ribu orang.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan gelombang ke-15 ini resmi dibuka hari ini pukul 12.00 WIB.

“Kami sesuai arahan komite akan merekrut 600 ribu peserta yang baru,” ujarnya kepada Eksekutif di Jakarta, Kamis (18/3/2021).


Setiap orang yang mendaftar Kartu Prakerja ini akan memperoleh nilai manfaat yang sama yaitu Rp 3,55 juta. Insentif yang diberikan adalah Rp 600 ribu sebanyak 4 kali yang akan diberikan setelah peserta menyelesaikan pelatihan.

Hingga saat ini, peminat dari program ini memang membludak ada 55 juta pelamar. Namun, hanya 7 juta orang yang berhasil lolos dan bisa menjadi peserta program Kartu Prakerja. Memang ada kesenjangan yang tinggi antara pelamar dan peserta yang diterima.

“Dari 55 juta ini, yang memenuhi verifikasi email, KK, nomor telepon melorot menjadi hanya 25 juta. Sebanyak 25 juta versus 7 juta sebenarnya rasio tak buruk, 1 dari 4 orang diterima,” katanya.

Adapun gagalnya pelamar salah satunya adalah, orang tersebut bisa saja menjadi penerima manfaat dari bantuan sosial yang lainnya. Sehingga, dipastikan tak bisa mengikuti program Kartu Prakerja.

“Jika tercatat “maaf sebagai penerima bansos” dan tak merasa menerima bansos, bisa menghubungi dinas terdekat,” katanya lagi.

Adapun hasil survei dari program Kartu Prakerja ini, sebanyak 35% pelamar yang awalnya tidak mempunyai pekerjaan kini bisa bekerja. Di mana 18% diantaranya sebagai karyawan dan 17% menjadi wirausaha.

“Pantaskan diri untuk bisa diterima kerja. Perguruan Tinggi 4 tahun tidak menjamin. Peluang selalu ada meski pandemi, manfaatkan pelatihan,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]

(dob/dob)


[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini