[ad_1]
Jakarta, Eksekutif – Emiten reasuransi PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) atau Marein terpantau ambles dan sudah menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi II Senin (10/7/2023).
Per pukul 15:11 WIB, saham SKRN ambruk 14,86% ke posisi Rp 2.120/saham. Saham Marein pun sudah menyentuh ARB pada sesi II hari ini.
Saham Marein sudah ditransaksikan sebanyak 487 kali dengan volume sebesar 349.900 lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 769,22 juta. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 1,1 triliun.
Hingga pukul 15:11 WIB, di order offer atau jual, terdapat 560 lot antrian di harga Rp 2.120/saham atau sekitar Rp 118,7 juta. Adapun pada harga ini menjadi antrian jual terbanyak pada sesi II hari ini.
Sedangkan di order bid atau beli, belum terdapat antrian yang tertera kembali, menandakan bahwa saham Marein sudah menyentuh ARB.
Belum diketahui penyebab pasti amblesnya saham Marein hingga menyentuh ARB. Namun, koreksi saham Marein terjadi setelah sepanjang pekan lalu melonjak 16,36%.
Sebelumnya pada Juni lalu, Marein telah membagikan dividen tunai sebesar Rp 7,76 miliar atau setara dengan 20,6% dari torehan laba bersih tahun lalu Rp 37,58 miliar.
Keputusan pembagian dividen tunai itu, telah ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Kamis, 25 Mei lalu.
Pembagian dividen tunai itu sesuai dengan laporan keuangan per 31 Desember 2022. Di mana, sepanjang tahun lalu, Marein meraup laba bersih Rp 37,58 miliar. Saldo laba ditahan dengan alokasi penggunaan tidak dibatasi sejumlah Rp 849,15 miliar. Total ekuitas senilai Rp 1,39 triliun.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan Eksekutif Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Saham Bank Loyo, Efek Silicon Valley Bank Bangkrut?
[ad_2]