Sandiaga Sebut Dusun Butuh Tak Kalah Indah dari Himalaya

  • Bagikan
Belum lama ini Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke Dusun Butuh yang sering disebut

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif —

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyebut keindahan destinasi wisata Dusun Butuh, Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah, tak kalah indah dari Pegunungan Himalaya.

Wisata Dusun Butuh, Kaliangkrik, bahkan disebut sebagai “Nepal Dari Jawa“, sebab memiliki kontur dan letak pemukiman warga bertumpuk di lereng gunung dengan topografi yang tidak rata yang nyaris mirip dengan wilayah yang ada di Pegunungan Himalaya, Nepal.

Kendati demikian, Sandi berharap kepada seluruh pihak khususnya aparat penegak hukum untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, termasuk ditempat-tempat wisata.


“Walau begitu, lewat skema penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro, masyarakat lokal tetap dapat plesiran. Objek wisata lokal pun tetap dibuka guna mendorong pemulihan sektor parekraf dengan penerapan protokol yang ketat dan disiplin,” kata Sandiaga dalam kunjungan kerjanya ke Dusun Butuh dalam siaran pers, dikutip Senin (5/4).

Selain itu, Psikolog anak dan keluarga Samanta Ananta menjelaskan bahwa wisata pegunungan, semisal Dusun Butuh Kaliangkrik, cocok untuk kalangan yang berkarakter tertutup (introvert).

Sebab, perjalanan ke gunung biasanya melibatkan lebih sedikit orang dalam grup. Bahkan, ada trek khusus untuk pelancong solo di beberapa gunung di luar negeri.

Ketika berlibur di gunung, individu ini sedang ingin terhubung lagi dengan alam dan dengan dirinya serta ingin mendapatkan ketenangan.

“Orang pencinta gunung umumnya lebih introvert dibandingkan orang pencinta laut,” kata Samanta kepada ANTARA beberapa waktu lalu.

“Dibutuhkan ekstra kerja keras selama pendakian dan ini dapat meningkatkan keyakinan diri akan kemampuan dirinya, ‘saya bisa selesai dalam pendakian ini’.”

Sementara itu, orang-orang ekstrovert yang suka keramaian dan senang berinteraksi dengan banyak orang cenderung lebih menyukai laut atau pantai.

“Mereka pergi ke pantai untuk menjalin sosialisasi yang santai dan rileks dengan orang lain, sesama grup yang pergi. Dalam menikmati momen berlibur di pantai sifatnya sangat santai dan tidak dibutuhkan banyak usaha, benar-benar untuk fun atau menyenangkan diri,” pungkasnya.

(ANTARA / ard)

[Gambas:Video CNN]


.

[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini