Setelah Sebulan Dibanting, Saham Bank Mini Mulai ‘Liar’ Lagi

  • Bagikan
Setelah Sebulan Dibanting, Saham Bank Mini Mulai 'Liar' Lagi

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif – Setelah sekitar sebulan lamanya pergerakan saham bank kecil/mini (bank dengan modal inti Rp 1-5 triliun) merana, pada perdagangan sesi I Kamis (8/4/2021) hari ini, saham bank mini tersebut kembali berbalik arah dan mulai bergairah kembali.

Para pelaku pasar tampaknya mulai melirik kembali saham bank bermodal ‘cekak’ ini, setelah dalam sepekan terakhir, bahkan sebulan terakhir ditinggalkan oleh investor.

Pagi hari ini, beberapa saham bank mini bahkan ada yang sudah melesat hingga 20% lebih. Berikut pergerakan saham bank mini pada perdagangan sesi I pukul 09:28 WIB hari ini.


Tercatat setidaknya ada 10 saham bank mini yang sudah melesat pada perdagangan sesi I hari ini. Di posisi pertama ada saham PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) yang sudah meroket hingga 20,26% ke level Rp 1.395/saham pada pukul 09:28 WIB.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi saham BBHI pagi ini sudah mencapai Rp 16 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 11 juta lembar saham. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) sebanyak Rp 1,01 miliar di pasar reguler.

Selanjutnya di posisi kedua terdapat saham PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) yang juga meroket hingga 17,29% ke posisi Rp 780/saham pada perdagangan sesi I hari ini.

Tercatat nilai transaksi saham BMAS pagi ini telah mencapai Rp 1 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 1 juta lembar saham. Investor asing tercatat membeli saham BMAS sebanyak Rp 800 ribu di pasar reguler.

Berikutnya di posisi ketiga diduduki oleh saham PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) yang melesat 7,34% ke Rp 190/saham pada perdagangan pagi hari ini.

Nilai transaksi saham BKSW pagi ini mencapai Rp 6 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 33 juta lembar saham. Asing juga tercatat mengoleksi saham BKSW sebanyak Rp 18,8 juta di pasar reguler.

Sementara, dari penguatan 10 saham bank mini di atas, penguatan yang paling minor dibukukan oleh saham PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) yang menguat 1,69% ke Rp 181/saham pada pagi hari ini.

Adapun nilai transaksi saham INPC telah mencapai Rp 3 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 20 juta lembar saham. Asing pun masih melepas saham INPC sebesar Rp 12,5 juta di pasar reguler.

Sehari sebelumnya, saham bank mini masih dilepas oleh investor dan sahamnya juga ambles. Sepanjang pekan ini, rata-rata saham bank mini ambles hingga hampir 30%, sementara sebulan terakhir saham bank mini telah ambruk hingga lebih dari 50%.

Namun pada hari ini, sebagian investor kembali tertarik mengoleksi saham bank mini tersebut dan otomatis sahamnya kembali melesat tinggi.

‘Euforia’ kenaikan saham bank mini beberapa waktu lalu didorong oleh sentimen narasi bank digital dan aturan pemenuhan modal inti oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui POJK No 12/2020.

Peraturan tersebut mengharuskan bank untuk memiliki modal inti minimum bank umum sebesar Rp 1 triliun tahun ini, Rp 2 triliun pada 2021 dan minimal Rp 3 triliun tahun 2022. Dengan aturan tersebut, bank-bank dengan modal mini harus mencari investor strategis untuk menyuntikkan modal.

Sejumlah bank mini sudah memberikan tanggapan terkait isu bank digital melalui keterbukaan informasi di website BEI. BBHI, BACA dan BBYB, misalnya, berencana untuk masuk ke bank digital.

Namun, ada juga sejumlah bank mini lainnya yang menyangkal akan bertransformasi menjadi bank digital, seperti BGTG dan BMAS. Adapun ARTO dan AMAR sudah tercatat menjadi bank digital saat ini.

[Gambas:Video CNBC]

(chd/chd)


[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini