Sleepwalking, Berjalan saat Tidur yang Tak Terkait Mimpi

oleh -18 views
Sebagian orang bisa berjalan sampai berpindah lokasi tidur gara-gara gangguan tidur berjalan atau sleepwalking.

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif —

Tidur tak selalu membuat seseorang tenang berada di kasur hingga keesokan pagi. Sebagian orang bisa berjalan sampai berpindah lokasi tidur gara-gara gangguan tidur berjalan atau tidur berjalan.

Ahli kesehatan tidur dari Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran, Andreas Prasadja mengatakan, tidur berjalan termasuk ke dalam golongan parasomnia. Nama terakhir merupakan kumpulan gejala yang tidak menyenangkan saat tidur. Gangguan bisa berupa gerakan, perilaku, emosi, persepsi, hingga mimpi yang tidak wajar.

“Ini termasuk dalam kategori parasomnia atau verbalisasi [pengalaman tidur] yang tidak wajar. [Selain sleepwalking] ada teror malam, Gangguan perilaku REM, dan lainnya,” kata Andreas dalam webinar bersama Royal Philips, Selasa (16/3).


Tidur berjalan, lanjut Andreas, dipicu oleh kurangnya kualitas tidur yang parah atau kurang tidur yang parah.

Tak hanya itu, kondisi tidur berjalan juga bisa diturunkan secara genetik. Seseorang bisa mengalami sleepwalking jika ada riwayat keluarga dengan tidur berjalan.

Bukan Mimpi

Banyak orang menganggap bahwa berjalan saat tidur berhubungan dengan mimpi. Namun, faktanya tidur berjalan tak ada kaitannya dengan mimpi.

Tidur berjalan, jelas Andreas, terjadi saat seseorang berada dalam fase tidur nyenyak. Sementara mimpi terjadi dalam fase REM atau gerakan mata yang cepat.

“Baik tidur berjalan, mengigau [melindur], atau SMS tidur [mengirim pesan saat tidur] terjadi saat dua jam awal tidur,” uajr Andreas.

Andreas menyarankan agar keluarga selalu menjaga keamanan orang dengan kebiasaan sleepwalking.

“Jangan sampai [orang dengan sleepwalking] melukai diri sendiri atau orang lain. Kemudian, minimalisasi utang tidur, harus tidur secukup-cukupnya,” tegas Andreas.

Andreas mengingatkan, tidur berjalan bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak dan remaja. Pada anak dan remaja, diperlukan pengawasan orang tua saat mereka tertidur.

Orang tua bisa memastikan kamar anak aman tanpa benda tajam, akses menuju balkon terkunci, dan dijauhkan dari benda-benda yang mudah terguling atau tidak stabil.

(the / asr)

[Gambas:Video CNN]


.

[ad_2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.