Studi: 1 dari 5 Nakes Depresi Selama Pandemi

  • Bagikan
Studi terbaru menemukan, satu dari tiga lima tenaga kesehatan mengalami depresi, kecemasan, atau gangguan stres pasca-trauma (PTSD) selama pandemi.

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif —

Studi terbaru menunjukkan, tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan di masa pandemi Covid-19 rentan mengalami gangguan kesehatan mental.

Studi meta-analisis yang dipublikasikan di jurnal PLoS One menemukan, satu dari lima tenaga kesehatan mengalami depresi, kecemasan, atau gangguan stres pasca-trauma (PTSD) selama pandemi.

Hasil ini didapat setelah peneliti menganalisis 65 studi yang melibatkan 97 ribu tenaga kesehatan di seluruh dunia.


Peneliti juga menemukan bahwa 21,5 persen petugas kesehatan di seluruh dunia mengalami tingkat PTSD sedang.

Menurut peneliti, peningkatan depresi dan gangguan kesehatan mental lainnya ini terjadi lantaran peningkatan tekanan yang dialami tenaga kesehatan dan jam kerja yang juga bertambah selama masa pandemi.

“Bukti telah menunjukkan bahwa pandemi menyebabkan stres, kelelahan, yang dapat meningkatkan risiko gangguan mental yang umum,” kata peneliti Nathaniel Scherer, dikutip dari CNN.

Berdasarkan wilayah, petugas kesehatan di Timur Tengah memiliki tingkat kecemasan dan depresi tertinggi. Sebanyak 28,9 persen tenaga kesehatan di Timur Tengah mengalami kecemasan dan 34,6 persen mengalami depresi.

“Timur Tengah memiliki jumlah pasien Covid-19 yang tinggi, dan mungkin beban kasus ini menambah beban bagi para petugas kesehatan,” ujar Scherer.

Amerika Utara menjadi kawasan dengan tingkat kecemasan dan depresi pada nakes terendah dengan angka masing-masing 14,8 persen dan 18,7 persen.

(ptj / asr)

[Gambas:Video CNN]


.

[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini