[ad_1]
Eksekutif.com – Perusahaan rintisan alias startup logistik berbasis teknologi Shipper Indonesia (Shipper.id) berkolaborasi bersama Amazon Web Services (AWS) menggelar Shipper Hackathon “ShipperHack 2021”.
Pertama kalinya diadakan oleh Shipper, ShipperHack adalah kompetisi online pemrograman selama 48 jam, yang akan dilaksanakan pada 9-11 April 2021, di mana kelompok pengembang perangkat lunak (developers) terpilih akan merancang solusi untuk meningkatkan kinerja rantai pasokan dan proses logistik secara digital.
Secara khusus, tantangan bagi para peserta ShipperHack 2021 adalah merancang aplikasi untuk mendukung terlaksananya sistem pergudangan pintar atau smart warehousing.
Budi Handoko selaku Co-Founder & COO Shipper Menjelaskan “Shipper dengan bangga mempersembahkan ShipperHack 2021 yang mengusung tema Application for Smart Warehouse (aplikasi gudang pintar-Red). Kompetisi ini merupakan wujud nyata dari Shipper untuk mendukung para pemuda bertalenta dalam bidang digital dan teknologi untuk terus berinovasi demi memajukan sektor logistik di Indonesia.
Tentunya, kami pun berharap inovasi yang dihasilkan dapat mendukung upaya-upaya pemerintah dalam transformasi digital sektor logistik ke depannya,” Ujar Budi, Dalam konferensi pers virtual Selasa (23/03).
Budi memaparkan bahwa gudang pintar adalah ekosistem teknologi yang mendukung proses penerimaan, pengidentifikasian, penyortiran dan pengaturan barang secara otomatis. Sistem ini memastikan proses otomasi pada keseluruhan operasi pergudangan, mulai dari pemasok ke pelanggan sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas layanan logistik secara keseluruhan. Sistem gudang terintegrasi juga telah dioperasikan oleh perusahaannya, pada lebih dari 150 gudang di berbagai wilayah Indonesia.

Berdasarkan laporan Startus–insights Januari 2021, tren industri logistik bergantung pada perubahan signifikan yang didorong oleh penerapan inovasi berbasis teknologi dalam proses bisnis. Otomatisasi dalam proses logistik akan menghasilkan produktivitas dan efisiensi yang signifikan dalam alur kerja.
Dengan demikian, prinsip otomatisasi dalam gudang pintar adalah salah satu bagian utama dari tren logistik masa depan yang termasuk diantaranya penerapan Internet of things, artificial intelligence, dan blockchain. Gudang pintar akan menggunakan kombinasi teknologi otomasi yang efisien untuk mengontrol biaya operasional untuk bisnis logistik.
Kompetisi ShipperHack menargetkan keikutsertaan 80-100 peserta dari kalangan pengembang pernagkat lunak (developer) muda dari tanah air. Registrasi kompetisi ini tidak dipungut biaya dan dapat dilakukan secara online. Registrasi telah dibuka sejak 1 Maret 2021 dan akan ditutup pada 1 April 2021.
Para peserta dapat mendaftarkan diri secara individual atau dalam tim, yang masing-masing terdiri atas 3-5 orang anggota. Akan terdapat puluhan juta rupiah dan produk-produk Amazon yang dipersiapkan Shipper dan AWS sebagai hadiah bagi para pemenang. Informasi lebih lanjut mengenai kompetisi dapat diakses melalui https://shipper.id/shipper–hackathon.
Dalam kesempatan ini, Shipper mengumumkan pula beberapa nama yang akan menjadi dewan juri dalam kompetisi ShipperHack. Mereka adalah Petra Novandi Barus, Senior Developer Advocate, AWS Indonesia, Natali Ardianto, Co founder & CEO Jovee.id & Lifepack.id, Marvinus Kokoh Arif, CTO Shipper.id dan Ridy Lie, Partner & Head of Tech Insignia Venture Partners.
Para juri akan menilai dan memberikan masukan kepada setiap tim untuk mempertajam solusi teknologi gudang pintar yang mampu diwujudkan dan dikembangkan untuk penggunaan sehari-hari. Nantinya, para peserta kompetisi dapat pula menggunakan layanan AWS dalam mendukung performa aplikasi rancangan mereka.
Salah seorang juri ShipperHack 2021, Marvinus Kokoh Arif, menyatakan bahwa aplikasi yang paling implementatif akan mendapat poin tertinggi. “Terkadang, peserta hackathon itu lebih fokus ke sistem, jadi karena berpikir terlalu jauh, aspek user experience menjadi terlupakan. Padahal, aplikasi yang berhasil adalah yang bisa digunakan dengan mudah oleh kalangan yang tidak familiar dengan teknologi sekalipun”, ungkapnya.
ShipperHack 2021 adalah sarana untuk menstimulasi para talenta muda untuk ikut urun rembuk dalam transformasi digital sektor logistik. Bagi Shipper, intervensi teknologi dan inovasi dalam sektor logistik memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong kontribusi riil dari sektor swasta untuk menopang pertumbuhan perdagangan elektronik (e-commerce) yang semakin masif digunakan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
UKM Center FEB UI mencatat bahwa pada 2018 terdapat 64,19 juta UMKM di Indonesia dengan kontribusi ekonomi mencapai 60,3 persen terhadap PDB. Sektor ini juga menyerap hampir 117 juta (97 persen) tenaga kerja.
Oleh karena itu, efisiensi biaya logistik pada akhirnya akan berdampak signifikan bagi peningkatan daya saing pelaku UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional.
Selain ShipperHack, Shipper juga memiliki inisiatif lainnya untuk membangun SDM digital, antara lain, Shipper Academy dan Shipper Trainee Program. Kedua program tersebut merupakan program pelatihan yang menyasar mahasiswa, lulusan baru universitas, serta profesional muda di Indonesia.
Penguatan SDM digital merupakan komitmen utama perusahaan dalam terus membangun ekosistem logistik nasional guna mempercepat pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan.
Dengan didukung oleh para pimpinan dan karyawan perusahaan yang didominasi oleh talenta muda, Shipper adalah salah satu perusahaan teknologi dengan perkembangan paling pesat di Indonesia.
[ad_2]