UE Minta Pembekuan Darah Masuk Efek Samping Vaksin Covid-19

  • Bagikan
Tak Hanya MUI, Asosiasi Islam Inggris Juga Restui AstraZeneca

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif – Permasalahan AstraZeneca yang dihubungkan dengan pembekuan darah ternyata belum juga usai. Regulator obat di Eropa menemukan kemungkinan vaksin dengan pembekuan darah yang langka pada orang dewasa dan harus jadi klasifikasi efek samping vaksin.

Otoritas obat Eropa atau EMA mendapatkan 169 laporan terkait per 4 April 2021 lalu. Laporannya terkait adanya cerebral venous sinus thrombosis (CVST) atau pembekuan darah dari otak.

Selain itu ada juga 53 kasus terkait splanchnic vein thrombosis (SVT) atau pembekuan pembuluh darah di bagian perut. Jumlah tersebut berasal dari 34 juta dosis vaksin yang diberikan untuk Inggris dan Eropa selama tiga bulan lalu, dikutip Reuters, Sabtu (10/4/2021).


Komite keamanan setempat melakukan peninjauan pada 62 kasus CVST dan 24 SVT, 18 diantaranya merupakan kasus fatal.

Sebagian besar kasus ditemukan pada wanita penerima suntikan di bawah 60 tahun. Jerman dan Inggris mengatakan penerima suntikan vaksin AstraZeneca lebih banyak wanita dibandingkan pria.

Otoritas Jerman melaporkan ada 29 kasus CVST pada wanita usia 20 hingga 59 tahun yang mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca. Pada kelompok itu mendapatkan 20 kali lebih tinggi kejadian dalam 16 hari setelah vaksinasi.

Otoritas obat Inggris mengkaji 79 kasus pembekuan darah langka. Seluruh kasus efek samping terjadi setelah dosis pertama vaksin diterima.

Jumlah itu terdiri dari 19 kematian, 13 diantaranya wanita. Sementara itu 11 orang yang meninggal berusia 50 tahun dan tiga orang dibawah 30 tahun.

Menurut EMA, kejadian ini harus terdaftar sebagai efek samping vaksin sangat langka. Tiap negara harus memutuskan kebijakan lebih lanjut terhadap program vaksinasi masing-masing.

Menurut EMA, kebijakan bisa berbeda antara satu negara dengan negara lainnya tergantung dari sejumlah faktor. Misalnya seberapa cepat infeksi menyebar dan ketersediaan vaksin.

[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini