[ad_1]
Jakarta, Eksekutif —
Seks memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh serta mental dengan membantu meningkatkan kualitas tidur, menurunkan tingkat stress, dan hingga membantu mengatasi depresi.
“Orgasme melepaskan endorfin yang dapat membantu mengurangi stres, dan menyebabkan perasaan positif yang membuat seseorang bahagia,” kata Rachel Needle, psikolog dan co-director of Modern Sex Therapy Institutes, seperti dikutip Orang dalam.
Namun, apa yang terjadi pada tubuh ketika lama tidak berhubungan seks?
Menurut Needle, ketika Anda tidak berhubungan intim, atau tidak merasakan sentuhan fisik dari pasangan dalam waktu lama, ada banyak efek negatif yang mungkin akan dirasakan.
Orang yang berbulan-bulan tanpa berhubungan seks bisa merasakan kelaparan kulit atau lapar akan sentuhan. Menginginkan sentuhan dari manusia merupakan hal yang normal, karena setiap manusia pada umumnya membutuhkan interaksi dengan manusia lainnya, termasuk sentuhan fisik.
Tidak bersentuhan dapat melemahkan sistem imun, lalu kecenderungan menjadi depresi dan merasa cemas, bahkan perasaan terisolir dari masyarakat.
“Ketika mereka rutin berhubungan seks, dan tiba-tiba berhenti, itu dapat merugikan kesehatan mental, emosional, dan fisik. Akibatnya ada perasaan terisolasi, tidak aman, dan rasa percaya diri menurun,” kata Psikoterapis asal New York, Dulcina Pitagora.
Seorang yang terlalu lama tidak berhubungan seks bisa merasa depresi sehingga mengganggu pekerjaannya. Sementara berusaha sebaik mungkin dalam hal pekerjaan, hubungan seks atau kencan bisa jadi ada dalam prioritas paling terakhir dalam hidup seseorang.
Meski tak bisa berhubungan seks dengan pasangan, Needle menyarankan agar Anda tetap melakukan aktivitas seksual untuk mencegah depresi sekaligus memenuhi kebutuhan seksual.
“Jadi, jika Anda tidak berhubungan seks, tapi Anda ingin mendapat manfaat dari seks, Anda bisa temukan cara lain, seperti dengan orgasme,” kata Needle.
Sulit kembali berhubungan seks
Menurut Pitagora, ketika seseorang sudah berhenti berhubungan seks dalam jangka waktu lama, ia akan kesulitan memulainya kembali.
Beberapa orang mungkin akan sulit kembali pada aktivitas seks secara langsung setelah sekian lama tak melakukannya. Mereka juga mungkin mengalami perubahan termasuk memiliki cara pandang baru soal seksualitasnya.
Meski terdengar menakutkan, Pitagora mengatakan bahwa masa karantina selama pandemi Covid-19 bisa jadi momen di mana seorang individu melakukan introspeksi diri mengenai hasrat seksualnya sehingga bisa lebih mengenal diri sendiri.
“Orang-orang jadi punya kesempatan untuk mengeksplorasi seksualitasnya dalam berbagai cara yang sebelumnya tidak pernah dilakukan,” ujarnya.
(mel / agn)
[Gambas:Video CNN]
.
[ad_2]