[ad_1]
Banyak orang yang mengira bahwa salesperson hanya harus pintar bicara. Padahal, untuk mencapai target sales, mereka juga wajib belajar mendengarkan, lho.
Memangnya, kenapa kamu harus punya skill yang satu ini? Apa hubungannya dengan penjualan?
Eksekutif akan menjelaskannya dalam artikel ini. Selain itu, ada juga sederet tips meningkatkan skill penjualan lainnya, lho.
Apakah kamu penasaran? Simak selengkapnya di bawah ini, ya!
1. Belajar mengenali produk dan pelangganmu
© Freepik.com
Tiap perusahaan tentu punya audiens yang berbeda-beda. Harga dan jangka waktu pemakaiannya juga beragam.
Penting bagimu untuk memahami semua ini, lho. Sebab, perbedaan ini membuat karakter produk dan audiensnya berlainan.
Coba bayangkan, kamu diberi tester dan ditawari nugget ayam. Ternyata, kamu menyukainya.
Lalu, harganya juga tak terlalu mahal. Kalau ada uangnya, kamu jadi tertarik beli satu-dua bungkus tanpa berpikir puluhan kali.
Lain halnya dengan penawaran jasa deposito uang. Kamu tentu harus berpikir matang-matang dulu sebelum berkata iya.
Inilah yang harus kamu perhatikan. Mengutip Entrepreneur, orang cenderung berpikir lama sebelum membeli barang atau jasa jangka panjang dan mahal.
Oleh karena itu, coba kenali produk dan audiensmu lebih dalam, ya! Ini merupakan salah satu langkah penting saat belajar sales.
Kalau memang calon pelanggan minta waktu, jangan paksa mereka memberi jawaban. Ini hanya akan membuat penjualanmu gagal.
2. Tingkatkan skill mendengar

© Freepik.com
Seperti yang sudah Eksekutif singgung, salesperson juga harus jago mendengar aktif, lho. Kira-kira kenapa, ya?
Ingat, kamu menjual produk pada manusia, bukannya robot. Manusia tentu punya masalah yang mereka hadapi sehari-hari.
Banyak orang yang sekadar menawarkan barang atau jasa saja. Apakah produk tersebut bisa menyelesaikan masalah sang calon pelanggan? Tak ada penjelasannya.
Jangan lakukan kesalahan umum ini, ya! Dalam proses sales, coba belajar memahami masalah calon pelanggan. Setelah itu, baru tawarkan produkmu sebagai solusi.
Oleh karena itu, kamu harus benar-benar mendengarkan mereka. Jangan pikirkan responsmu saat calon pelanggan bicara, simak saja baik-baik.
Kamu bisa melatih hal ini dengan mengulangi perkataan audiens sebelum menanggapinya. Dengan begitu, tak ada miskomunikasi. Hal ini dituliskan oleh HubSpot.
Nantinya, produkmu jadi jauh lebih menarik di mata mereka, lho. Ini tentu jadi salah satu tujuanmu, kan?
3. Ikut kursus

© Freepik.com
Teori-teori penjualan tentu bisa didapat dari sekadar googling. Sayangnya, ilmu ini saja tak cukup.
Lalu, harus bagaimana? Nah, kamu bisa mendapatkan insight penting dalam dunia penjualan di Eksekutif ExpertClass.
Kelas ini diisi oleh para praktisi luar biasa. Mereka tentu siap membagi ilmu yang didukung pengalaman kepadamu.
Punya pertanyaan menarik yang belum ada jawabannya? Kamu juga bisa menanyakan itu di akhir sesi kelas, lho.
Jadi, tak perlu menunda-nunda lagi. Yuk, segera tempa skill penjualanmu dengan klik tombol di bawah ini!
IKUT GLINTS EXPERTCLASS
4. Lakukan roleplay

© Freepik.com
Kata siapa seni peran hanya boleh diakukan oleh aktor dan aktris ternama? Dengan tujuan belajar sales, roleplay juga bisa kamu lakukan, lho.
Coba ini bersama temanmu, ya! Mereka yang akan jadi calon pelanggan, kamu yang menjual barang atau jasa. Setelah selesai, lakukan sebaliknya.
Eits, akting ini bukan sekadar iseng belaka, lho. Kamu bisa berlatih menghadapi:
- situasi ekstrem
- pertanyaan tidak umum
- keadaan sulit dan spesifik lainnya
Bermain peran juga membuka ruang eksperimen. Cobalah menjual beragam produk, mulai dari mesin fotokopi sampai jasa membersihkan AC.
Dengan begitu, kamu makin paham perbedaan pola penjualan berbagai produk. Ingat, tiap barang atau jasa punya audiens dan pola pembelian yang berbeda.
5. Latihan dan evaluasi

© Freepik.com
Melakukan 80 cold call dalam sehari bisa dibilang sebuah prestasi. Akan tetapi, coba lihat proses ini lebih dalam dulu, yuk!
Apakah cold call itu menghasilkan sesuatu? Apakah ada orang yang akhirnya mau membeli produkmu?
Itulah mengapa, latihan dan praktik saja tidak cukup. Kamu juga harus melakukan evaluasi proses penjualan.
Kalau ada yang salah, tak perlu dipusingkan. Terima kelalaian itu dan jangan ulangi lagi.
Mengutip The Balance Careers, dengan proses belajar seperti ini, cold call-mu tentu bisa punya hasil lebih baik. Penjualan pun jadi makin maksimal.
Itulah sederet tips belajar sales dari Eksekutif. Terus semangat tingkatkan kemampuan agar kariermu makin gemilang, ya!
[ad_2]