Anggota: Bisa Vaksinasi Covid-19 Selama Puasa

oleh -1 views
Sebagian orang mengalami efek samping berupa nyeri lengan usai menerima vaksinasi Covid-19. Berikut gerakan sederhana yang membantu mengurangi nyeri.

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif —

Proses vaksinasi Covid-19 masih berlangsung secara bertahap ke seluruh masyarakat, termasuk lansia. Namun, memasuki bulan puasa Ramadan, ada banyak pertanyaan tentang keamanan proses vaksinasi Covid-19 ini.

Menanggapi hal itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Bekasi Utara, Kathi Swaputri Kancana, mengatakan bahwa tidak ada perbedaan kondisi imunitas tubuh selama bulan puasa dengan ketika tidak berpuasa.

“Justru menurut para ahli, imunitas kita selama bulan puasa akan lebih meningkat jika dibandingkan ketika tidak berpuasa. Hal tersebut didukung dengan pola makan saat sahur dan buka puasa yang diterapkan dengan baik,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com.

Dia kemudian menjelaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 juga diperbolehkan, bahkan disarankan untuk dilakukan ketika berpuasa.

Selama berpuasa, kata Kathi sembari mengutip pernyataan Dr Paalat Menon –pakar ahli kepala laboratorium Universitas Fakeeh, Dubai– respon imun akan meningkat dua kali lipat dikarenakan setelah 12 jam berpuasa, makrofag pada sistem imun akan bekerja lebih cepat untuk membersihkan sel-sel mati dalam tubuh.

“Proses itu disebut autofagi di mana sistem imun menjadi lebih sensitif. Itulah juga mengapa puasa sangat baik untuk pasien-pasien dengan diabetes, tuberculosis, dan penyakit metabolik lainnya,” tambahnya.

Sementara, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Infeksi Tropis, Rachmat Latief, menambahkan bahwa ada banyak manfaat kesehatan ketika berpuasa.

Menurutnya, selama asupan kalori cukup dari sahur hingga puasa, maka imunitas tubuh akan tetap terjaga.

“Malah tubuh kita akan diberi kesempatan untuk melakukan restorasi bagian tubuh yang mengalami kerusakan. Vaksinasi Covid-19 akan membantu membentuk kekebalan tubuh walaupun dilakukan ketika puasa dan puasa bukan penghalang untuk melakukan pemberian Vaksinasi Covid-19,” kata Rachmat.

Dia juga menjelaskan kekebalan imunitas vaksin Covid-19 akan sama saja, baik sebelum puasa maupun saat berpuasa. Khusus lansia, lanjut Rachmat, pembentukan antibodi akan tetap terbentuk walaupun tidak secepat pada masyarakat usia muda.

Oleh karena dari itu, dia menyarankan pemberian vaksin Covid-19 pada lansia harus diberi jarak 28 hari agar tubuh diberi kesempatan untuk membentuk antibodi.

“Dan yang harus tetap memperhatikan kontraindikasi apakah seseorang memiliki penyakit penyerta (komorbid) atau tidak. Khusus lansia, perlu ditekankan apakah para lansia telah memenuhi penilaian score RAPUH (Resistensi, Aktivitas, Penyakit Lebih dari 4 Hari, Usaha Berjalan, dan Hilangnya Berat Badan),” katanya.

Cara cegah timbulnya efek samping

Menurut Kathi, pada dasarnya, tidak ada dampak atau efek vaksinasi Covid-19 tertentu ketika orang berpuasa atau tidak berpuasa.

“Setelah vaksinasi Covid-19, tubuh kita akan mulai merespon vaksin yang masuk untuk membentuk antiobodi yang akan tercapai maksimal hingga 28 hari pasca vaksin dosis kedua,” paparnya

“Pada beberapa kondisi memang akan terjadi reaksi seperti nyeri pada bekas suntikan yang akan hilang sekitar maksimal 2 hari setelah vaksinasi atau reaksi lainnya seperti kelelahan. Reaksi tersebut merupakan respons tubuh kita yang sedang bekerja membentuk antibodi.”

Rachmat kemudian mengatakan perlu dibedakan apakah seseorang yang dilakukan Vaksin Covid-19 merasa lemas karena berpuasa atau karena hal lain.

“Kondisi badan lemas ketika berpuasa biasanya disebabkan oleh penurunan kadar glukosa saat pagi hingga siang hari dimana setelah itu tubuh akan berproses untuk
mencukupkan kadar glukosa dalam darah dengan mengambil glukosa cadangan dalam tubuh dan hal ini sama sekali tidak berdampak pada pasca penyuntikan Vaksin Covid-19,” ujarnya.

“Maka dari itu, penting bagi setiap orang untuk selalu memerhatikan kondisi fisik tubuh sebelum vaksinasi Covid-19, baik ketika berpuasa maupun tidak sedang berpuasa.”

Salah satunya yakni dengan mengatur pola makan yang baik ketika menjalani puasa agar tetap bisa menjaga daya tahan tubuh. Karbohidrat dan protein sebagai sumber energi dianjurkan untuk terus konsumsi selama bulan puasa. Asupan vitamin, termasuk vitamin D, juga dapat membantu mempertahankan daya tahan tubuh selama pandemi di bulan Ramadan ini.

Selain itu, agar tetap bugar selama berpuasa dianjurkan melambatkan makan sahur dimana sahur dapat dilakukan menjelang imsak dan menyegerakan buka puasa dimana dapat dilakukan ketika azan magrib berkumandang. Masyarakat dihimbau untuk mengonsumsi makanan yang manis untuk memenuhi asupan glukosa dalam tubuh.

Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan dua kondisi bagi warga berpuasa yang tidak bisa menerima suntikan vaksin virus corona (Covid-19).

Hal itu ia sampaikan guna merespons kekhawatiran publik terutama keluarga dari warga lanjut usia (lansia) yang akan divaksinasi siang hari saat tengah menjalankan ibadah puasa.

“Nanti akan dilakukan screening pada sasaran vaksinasi, kalau dilihat memang misalnya terlalu lemas karena puasa, atau tekanan darah terlalu rendah. Maka vaksinasi ini kemungkinan akan ditunda,” kata Nadia melalui konferensi pers yang disiarkan secara daring melalui kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Senin (12/4).

(umpan)

[Gambas:Video CNN]


.

[ad_2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.