Asupan Vitamin D Selain Berjemur di Bawah Sinar Matahari

  • Bagikan
Vitamin D biasanya diperoleh dengan berjemur di bawah sinar matahari. Namun, Anda juga bisa mendapatkan asupan lainnya dari makanan serta suplemen.

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif —

Vitamin D adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh kita, apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Selain membantu memelihara tulang tetap sehat, Vitamin D juga dipercaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, peredaran darah, dan sistem saraf.

Kadar vitamin D yang rendah menyebabkan penyimpanan kalsium tulang yang rendah, meningkatkan risiko masalah terkait tulang seperti patah tulang, osteoporosis, dan kelainan bentuk tulang belakang.


Sebagian besar vitamin D biasanya diperoleh melalui sinar matahari. Namun, Anda juga bisa mendapatkan asupan lainnya dari makanan serta suplemen.

Berikut cara memperoleh asupan vitaman D selain dengan berjemur di bawah sinar matahari.

1. Makan seafood

Ikan berlemak dan makanan laut adalah salah satu sumber makanan alami terkaya vitamin D.

Sebagaimana dilansir AsiaOne, 100 gram salmon kalengan menyediakan sekitar 50 persen dari RDI (asupan harian yang diperlukan) Vitamin D, sementara dua potong sarden kalengan yang lebih terjangkau menyediakannya. sekitar 12 persen dari RDI Anda.

Kandungan vitamin D yang tepat dalam makanan laut bervariasi berubah dengan spesies yang berbeda.

Namun, ikan dan makanan laut yang umumnya dianggap kaya vitamin D termasuk tuna, makarel, tiram, udang, sarden dan ikan teri.

Selain tinggi vitamin D, ikan berlemak juga tinggi protein, asam lemak omega-3, dan kalsium juga, yang mana menguntungkan di bidang kesehatan lainnya.

2. Jamur

Jamur merupakan sumber vitamin D vegetarian alami, dan jamur juga membuat vitamin D sendiri dengan paparan sinar UV dari matahari.

Meskipun kandungan vitamin D tergantung pada jenis jamur, jamur liar biasanya memiliki lebih banyak vitamin D daripada jenis jamur yang ditanam secara komersial. Misalnya, maitake liar menyediakan 300 persen RDI dari porsi 100 gram.

3. Kuning telur

Kuning telur memiliki reputasi buruk karena meningkatkan kadar kolesterol jahat. Namun, menghindari kuning telur sama sekali berarti kehilangan mineral penting yang dikandungnya, termasuk vitamin D, seng, dan selenium, yang semuanya berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Satu kuning telur disebut mengandung sekitar 10 persen vitamin D RDI, yang menjadi kabar baik mengingat betapa mudahnya memasukkan kuning telur ke dalam makanan Anda.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa telur dari ayam yang dipelihara di padang rumput berkualitas atau yang dibesarkan secara bebas dapat menawarkan hingga 20 persen dari RDI vitamin D, tergantung seberapa lama ayam tersebut berada di luar ruangan.

Selain itu, kualitas pakan ayam juga dapat mempengaruhi kandungan vitamin D telur, karena mereka yang diberi makan biji-bijian yang diperkaya vitamin D dapat menghasilkan kuning telur yang mengandung 100 persen dari asupan harian yang diperlukan.

4. Suplemen

Mengonsumsi suplemen vitamin D menjadi cara termudah bagi kebanyakan orang untuk memastikan asupan nutrisi berharga ini.

Suplemen vitamin D tersedia dalam dua bentuk: D2, dipanen dari ragi atau jamur yang telah terpapar sinar UV, dan D3, berasal dari minyak ikan.

D3 umumnya diyakini lebih efektif dalam meningkatkan dan mempertahankan kadar vitamin D secara keseluruhan daripada D2. Dosis harian normal untuk menjaga tingkat kesehatan ialah antara 1.000 – 4.000 IU, tergantung pada kadar vitamin D Anda saat ini.

(umpan)

[Gambas:Video CNN]


.

[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini