[ad_1]
Jakarta, Eksekutif —
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin penggunaan darurat atau otorisasi penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin corona AstraZeneca.
Vaksin ini rencananya akan digunakan dalam tahap kedua vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Saat ini, total sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca telah tiba di Indonesia.
Lantas, bagaimana dengan efek samping vaksin corona AstraZeneca?
Berdasarkan hasil evaluasi keamanan yang dilakukan BPOM, vaksin AstraZeneca dinyatakan aman. Evaluasi dilakukan terhadap 23.745 subjek dengan pemberian dua dosis dalam interval 4-12 minggu.
“Kejadian efek samping yang dilaporkan dalam studi klinis umumnya sedang dan ringan,” ujar Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito, Selasa (9/3), melansir Antara.
Reaksi yang ditimbulkan terbagi menjadi dua, yakni reaksi lokal pada lokasi penyuntikan dan reaksi sistemik dari efek vaksin.
Reaksi lokal yang dilaporkan:
– nyeri
– kemerahan
– gatal
– pembengkakan
Reaksi sistemik yang dilaporkan:
– kelelahan
– sakit kepala
– nyeri otot
– meriang
– nyeri sendi
– demam
– muntah
Penny mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi terhadap khasiat, vaksin tersebut dapat merangsang pembentukan antibodi yang baik pada populasi dewasa maupun lansia. Rata-rata peningkatan antibodi Imunoglobulin (IgM) berkisar 32 kali setelah dosis kedua pada usia 18-60 tahun, serta 21 kali pada kelompok lansia di atas 65 tahun.
Indonesia baru saja menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebanyak 1.113.600 dosis. Pengiriman tersebut merupakan bagian awal dari batch pertama pemberian vaksin melalui jalur multilateral. Pada batch pertama, Indonesia akan memperoleh 11.704.800 dosis.
(asr)
[Gambas:Video CNN]
.
[ad_2]