Cair! BLT Rp 19 Juta Masuk Rekening Warga AS Pekan Depan

  • Bagikan
Cair! BLT Rp 19 Juta Masuk Rekening Warga AS Pekan Depan


Jakarta, Eksekutif – Warga Amerika Serikat (AS) dipastikan akan mendapat stimulus sebesar US$ 1.400 atau setara Rp 19,6 juta pada pekan depan setelah DPR AS akhirnya menyetujui stimulus yang diusulkan Presiden Joe Biden itu dalam upaya perbaikan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Dikutip CNBC International, Jumat (13/3/2021), stimulus jumbo itu bernilai total US$ 1,9 triliun atau setara dengan Rp 27.000 triliun. Stimulus ini merupakan yang terbesar dalam sejarah AS.

“Orang-orang dapat berharap untuk mulai melihat simpanan langsung masuk ke rekening bank mereka pada awal akhir pekan ini,” kata Psaki pada konferensi pers.


“Ini, tentu saja, hanya gelombang pertama,” kata Psaki, menambahkan bahwa “pembayaran kepada orang Amerika yang memenuhi syarat akan berlanjut selama beberapa minggu ke depan.”

Selain stimulus US$ 1.400 itu, pemerintah juga akan memberikan perpanjangan tanggungan asuransi sebesar US$ 300 atau setara Rp 4,2 juta untuk para warga hingga September mendatang.

Tak hanya itu, Paket tersebut menyediakan pembayaran sebesar US$ 350 miliar (Rp 4.200 triliun) dalam bentuk bantuan kepada pemerintah negara bagian dan lokal, perluasan kredit pajak anak dan peningkatan pendanaan untuk distribusi vaksin.

Presiden Biden sendiri optimis dengan langkah yang akan diambil Washington selanjutnya dalam memerangi pandemi.

“Jika kita semua melakukan bagian kita, negara ini akan segera divaksinasi, ekonomi kita akan membaik, anak-anak kita akan kembali ke sekolah, dan kita akan membuktikan sekali lagi bahwa negara ini dapat melakukan apa saja,” kata Biden dalam pidatonya.

Selain itu, presiden asal negara bagian Delaware itu menyatakan bahwa administrasinya akan memastikan dosis vaksin Covid-19 dapat tersedia untuk seluruh populasi negara pada 1 Mei mendatang.

Namun meski stimulus ini ditanggapi baik untuk perekonomian, tidak ada anggota parlemen dari Partai Republik yang menyepakati hal ini. Mereka menyatakan nilai ini terlalu fantastis dan akan terlalu membebani keuangan negara.

Perekonomian AS sempat menurun akibat serangan Covid-19 yang menjangkiti negara adidaya itu. Tercatat PDB negara itu turun 4,3% pada 2020 lalu.

Selain itu AS sendiri mencatatkan jumlah kasus Covid-19 yang sangat besar. Ekonomi terbesar di dunia itu mencatatkan lebih dari 29 juta kasus Covid-19 dengan 530 ribu kematian. Hal ini membuat AS berada di predikat negara dengan kasus Covid-19 terbanyak sekaligus kematian akibat Covid terbanyak di dunia.

[Gambas:Video CNBC]

(mij/mij)


  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini