[ad_1]
Jakarta, Eksekutif —
Orang yang berusia di atas 60 tahun atau lanjut usia (lansia) menjadi prioritas mendapatkan vaksin Covid-19. Namun tak semua lansia bisa divaksin lantaran terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi, termasuk lolos skrining kerentaan atau kerapuhan.
Skrining ini merupakan uji untuk mengetahui tingkat kerentaan seorang lansia.
“Kerentaan adalah kondisi klinis di mana seorang lansia rentan untuk timbulnya ketergantungan dan/atau kematian ketika terpapar stressor,” kata ahli geriatri Profesor Siti Setiati dalam webinar Entrosol, Minggu (7/3).
Siti menyebut lansia yang renta mudah mengalami sakit bahkan kematian hanya dengan stressor yang ringan.
“Stressor bisa macam-macam, misalnya vaksinasi, stres, atau jatuh,” ucap Siti.
Dampak kerentaan terhadap vaksinasi Covid-19 mulai dari respons tubuh yang rendah terhadap vaksin hingga kematian seperti kasus yang terjadi di Norwegia.
“Seperti 23 kematian lansia setelah vaksinasi Pfizer di Norwegia, walaupun dikatakan bukan karena faktor vaksinnya,” ungkap Siti.
Oleh karena itu, skrining kerentaan penting bagi lansia untuk mencegah sejumlah risiko yang bisa muncul. Lansia akan diminta melalui skrining kerentaan dengan pertanyaan terkait empat tanda kerentaan.
Berikut cara mengecek kerentaan lansia sebelum vaksin Covid-19:
1. Kemampuan menaiki 10 anak tangga
Cobalah untuk uji kemampuan menaiki 10 anak tangga. Lihat kemampuan diri menaiki anak tangga. Berhenti apabila sudah tak sanggup dan jangan memaksakan diri. Jika tak sanggup menaiki 10 anak tangga dengan baik, maka dapat menjadi salah satu tanda kerentaan.
2. Kelelahan
Ciri kerentaan lainnya adalah sering merasa kelelahan padahal tidak melakukan banyak aktivitas.
3. Kemampuan berjalan 100-200 meter
Selain menaiki anak tangga cobalah untuk berjalan 100-200 meter. Jika merasa sesak napas dan tak mampu, maka dapat menjadi tanda kerentaan.
4. Penurunan berat badan
Penurunan berat badan yang bermakna tanpa diketahui penyebabnya dalam setahun terakhir juga menjadi tanda kerentaan.
“Jika tiga pertanyaan dijawab dengan iya, sebaiknya tidak diberikan vaksin. Atau dua pertanyaan disertai dengan penyakit penyerta yang tidak terkontrol juga sebaiknya tidak divaksin,” kata Siti.
Selain skrining kerentaan, lansia juga harus melewati skrining kondisi umum yakni suhu maksimal 37,5 dan tekanan darah di bawah 180/100 mmHg, skrining riwayat kontak dengan pasien Covid-19, serta skrining penyakit penyerta.
Jika dinyatakan lolos skirining tersebut, lansia boleh divaksin Covid-19.
(ptj / psp)
[Gambas:Video CNN]
.
[ad_2]