CDC Tambahkan Daftar Efek Samping Vaksin Corona

  • Bagikan
Center for Disease Control and Prevention (CDC) memperbaharui daftar efek samping vaksin.

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif —

Hingga Maret 2021, lebih dari 283,5 juta dosis vaksin telah diberikan di seluruh dunia. Sedangkan sebanyak 60,6 juta orang sudah menerima vaksin dosis penuh.

Berbagai riset mengenai kemanjuran vaksin diumumkan termasuk Israel yang membuktikan vaksin Pfizer/BioNTech bekerja efektif seperti di uji klinis. Di Inggris pun ditemukan kemanjuran dari vaksin Pfizer atau AstraZeneca.

Di samping itu efek samping sejauh ini terbilang minimal. Namun Center for Disease Control and Prevention (CDC) memperbaharui daftar efek samping vaksin.


Dalam pedoman baru mencakup 9 kemungkinan efek samping sebagai berikut:

Reaksi lokal (lokasi suntikan)
– Rasa sakit
– kemerahan
– bengkak

Reaksi sistemik
– kelelahan
– sakit kepala
– nyeri otot
– panas dingin
– demam
– mual

Pembaharuan ini mengindikasikan ada 3 kemungkinan efek samping tambahan setelah sebelumnya hanya terdapat 6 kemungkinan efek samping yakni:

Reaksi lokal
– Rasa sakit
– bengkak

Reaksi sistemik
– demam
– panas dingin
– kelelahan
– sakit kepala

Sebagaimana dilansir dari BGR, reaksi merupakan indikasi bahwa sistem kekebalan merespons ancaman (vaksin) dan mengembangkan kekebalan.

Antibodi akan muncul sekitar 2 minggu setelah suntikan pertama. Kemudian perlindungan maksimum diperoleh sekitar dua minggu setelah suntikan kedua.

Dalam pedoman juga disebutkan beberapa tips untuk mengatasi efek samping antara lain, komunikasi pada dokter untuk penggunaan ibuprofen, acetaminophen, aspirin atau antithistamin. Obat-obatan yang bebas ditemukan di pasaran ini bisa dikonsumsi jika Anda tidak memiliki kondisi medis lain.

Sedangkan penanganan lain misal pada area bekas suntikan, bisa dikompres dengan kain dingin untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Efek samping umum lain bisa ditangani dengan konsumsi lebih banyak cairan.

CDC menyarankan untuk memeriksakan diri ke dokter jika efek samping tidak kunjung hilang setelah beberapa hari. Pertimbangkan pula untuk cek ke dokter jika kemerahan atau nyeri di lengan makin parah setelah 24 jam.

(the / chs)

[Gambas:Video CNN]


.

[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini