[ad_1]
Jakarta, Eksekutif – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat dan menembus level 6.300 hari ini. IHSG ditutup melesat 1,49% ke posisi 6.358,21 pada penutupan sesi II perdagangan, Jumat (12/3/2021).
Menurut data BEI, ada 311 saham naik, 179 saham merosot dan 155 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 13,52 triliun dan volume perdagangan mencapai 24,26 miliar saham.
Investor asing pasar saham keluar dari Indonesia dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 329,01 miliar di pasar reguler. Sementara, asing juga mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 143,53 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (12/3).
Top Gainers
-
Delta Dunia Makmur (DOID), saham +21,43% Rp 374, transaksi Rp 532,9 M
-
Intermedia Capital (MDIA), +15,94% Rp 80, transaksi Rp 15,0 M
-
Timah (TINS), +14,61% Rp 2.040, transaksi Rp 435,3 M
-
Eagle High Plantations (BWPT), +14,41% Rp 135, transaksi Rp 151,1 M
-
Integra Indocabinet (WOOD), +13,64% Rp 750, transaksi Rp 131,3 M
Top Losers
-
Era Mandiri Cemerlang (IKAN), saham -6,85% Rp 136, transaksi Rp 41,2 M
-
Diamond Citra Propertindo (DADA), -6,78% Rp 55, transaksi Rp 30,5 M
-
Armada Berjaya Trans (JAYA), -5,71% Rp 132, transaksi Rp 2,6 M
-
Bank Neo Commerce (BBYB), -4,55% Rp 630, transaksi Rp 22,6 M
-
Bank MNC Internasional (BABP), -1,96% Rp 100, transaksi Rp 116,0 M
Saham emiten batu bara DOID memuncaki top gainers dengan melejit 21,43% ke Rp 374/saham. Nilai transaksi saham DOID tercatat sebesar Rp 532,9 miliar.
Kemudian, saham MDIA berhasil ditutup di peringkat dua top gainers pada perdagangan hari ini.
Saham anak usaha Grup Viva milik Bakrie ini melesat 15,94% ke Rp 80/saham dengan nilai transaksi Rp 15 miliar.
Praktis, penguatan saham MDIA ini menghentikan pelemahan dua hari beruntun sejak Selasa (9/3). Adapun selama seminggu, saham induk usaha saluran televisi ANTV ini telat melesat 33,33%.
Sebelumnya pada 4 Februari 2021, Visi Media Asia (VIVA) melepas sebanyak 39% saham perusahaan di MDIA, yang dikelola PT Cakrawala Andalas Televisi (CAT).
Besaran saham yang dilepas VIVA di MDIA itu setara 15,29 miliar saham kepada RCIL atau Reliance Capital International Limited, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum negara British Virgin Islands.
Manajemen VIVA pun menjelaskan, transaksi penjualan saham merupakan bagian dari skema penyelesaian atau pelunasan seluruh utang perseroan berdasarkan Junior Facility Agreement dan utang CAT dan LM (PT Lativi Mediakarya) berdasarkan Senior Facility Agreement sebagaimana telah disepakati dalam DSA.
Berbeda dengan emiten grup Bakrie, emiten yang sahamnya juga dimiliki investor kawakan Lo Kheng Hong, GJTL, malah terbenam sebagai top losers hari ini.
Saham GJTL tersungkur di posisi enam top loser dengan merosot 1,16% ke Rp 850/saham. Aksi beli asing sebesar Rp 5,03 miliar tampaknya tidak bisa mendongkrak saham emiten ban ini.
Nilai transaksi GJTL sebesar Rp 22,5 miliar pada perdagangan menjelang akhir pekan.
Meskipun memerah, selama seminggu saham GJTL masih mencatatkan kenaikan sebesar 4,29%.
Sebelumnya, GJTL melaporkan kenaikan laba bersih menjadi Rp 320,37 miliar sepanjang tahun lalu .
Nilai laba bersih ini tumbuh sebesar 19,05% secara tahunan (year on year/YoY) dibanding dengan capaian perusahaan di periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 269,10 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, kenaikan laba bersih ini juga dibarengi dengan kenaikan laba bersih per saham yang naik menjadi Rp 91,94 dari sebelumnya senilai Rp 77,23.
Seperti diketahui, pada pertengahan Januari 2021, investor kawakan Lo Kheng Hong menjadi salah satu pemegang saham produsen ban terbesar di Asia Tenggara ini.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Lo Kheng Hong menggenggam 176,48 juta saham atau setara dengan 5,06% kepemilikan.
[Gambas:Video CNBC]
(adf/adf)
[ad_2]