Donald Trump Sukses Bikin Rusia dan Ukraina ‘Kompak’, Kok Bisa?

  • Bagikan
Perang Menggila, Putin dan Zelenskyy Rebutan Perhatian China

[ad_1]


Jakarta, Eksekutif – Perang Rusia dan Ukraina masih terus berlangsung. Namun, ada yang ‘menyatukan’ kedua negara tersebut, yakni pernyataan Donald Trump.

Mantan presiden yang juga calon Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah berjanji akan mengakhiri perang dalam waktu 24 jam jika terpilih kembali pada pemilihan November mendatang.

Komitmen ini pun membuat Kyiv dan Moskow bingung. Mereka tidak tahu terkait cara apa yang akan dilakukan kandidat Partai Republik itu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengundang Trump ke Kyiv pada dua kesempatan berbeda untuk memenuhi janjinya mengatasi konflik, Meski begitu, pemimpin Ukraina tersebut secara terbuka meragukan kemampuan mantan presiden tersebut untuk mencapai tujuan damai.

Trump pertama kali diundang oleh Zelensky untuk mengunjungi Ukraina pada November 2023. Saat itu, mantan presiden tersebut mengatakan bahwa undangan tersebut “tidak pantas” mengingat pemerintahan Biden sedang bekerja dengan Ukraina.

Zelensky mengulangi undangannya saat wawancara di saluran TV Inggris Channel 4 News yang disiarkan Jumat lalu, dan mengatakan kepada mantan presiden tersebut, “Jika Anda dapat menghentikan perang dalam waktu 24 jam, saya pikir itu sudah cukup.”

“Perkataannya berbahaya. Saya mengantisipasi dia akan membuat keputusan sendiri tanpanya. Saya bahkan tidak berbicara tentang Rusia, tapi tanpa kedua belah pihak, tanpa kita,” papar Zelensky dalam wawancara tersebut dikutip Newsweek, Selasa (23/1/2024).

Berbicara di Forum Ekonomi Dunia pekan lalu, Zelensky juga mengajukan pertanyaan tentang apa yang akan dilakukan Trump jika Rusia berhasil di Ukraina, mengingat banyak negara Barat khawatir bahwa Moskow akan melanjutkan agresi mereka ke negara-negara anggota NATO.

“Putin tidak akan berhenti. Lalu apa yang akan dilakukan Donald Trump di Amerika Serikat setelah itu? Karena jika itu terjadi, berarti Eropa kalah dan kehilangan tentara terbesar dan terkuat karena kehilangan Ukraina,” jelasnya.

Serupa, sisi Rusia juga mempertanyakan pernyataan Trump terkait konflik ini. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Moskow setuju bahwa mereka “tidak memiliki pemahaman tentang bagaimana” Trump dapat mengakhiri perang.

Peskov juga menambahkan bahwa pihak Rusia tidak memiliki kontak dengan mantan presiden tersebut mengenai negosiasi.

“Kami belum memiliki kontak mengenai hal ini,” kata Peskov, menurut laporan dari kantor berita milik negara Rusia RIA Novosti.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Zelensky Ngamuk! Ukraina Pukul Mundur Rusia dari Wilayah Ini

(luc/luc)


[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terhubung Dengan Kami
Link Asli adalah EKSEKUTIF.com - Hati-Hati Dengan Jurnalis Yang Mengaku Majalah Eksekutif. Organik kami berintegritas. Mematuhi kode etik Dewan Pers. Memiliki ID Card majalah eksekutif. JIka kurang yakin, silahkan WA 0816-1945-288 untuk konfirmasi.
Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini