[ad_1]
Jakarta, Eksekutif – Lonjakan kasus di Kudus, Jawa Tengah, sedang jadi sorotan usai mencatat lonjakan kasus usai libur lebaran. Bahkan, lonjakan kasus di Kudus juga berpotensi menyebar ke daerah lainnya terutama ke daerah dengan catatan risiko sedang atau zona oranye.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan potensi ini setiap daerah perlu memonitor perkembangan kasus positif, kasus aktif, tingkat kesembuhan, tingkat kematian, keterisian tempat tidur rujukan Covid-19. Apalagi ketika kasus naik maka tingkat keterisian tempat tidur di fasilitas kesehatan pun akan meningkat.
“Kejadian yang menonjol dan berpotensi meningkatnya kasus bisa terdeteksi lebih awal sehingga bisa diantisipasi lebih awal agar tidak terjadi,” kata Wiku saat dihubungi Eksekutif, Selasa (08/06/2021).
Sebelumnya, dia juga menyebutkan berdasarkan data yang dihimpun per 30 Mei ada beberapa daerah yang berisiko seperti Kudus. Data tersebut menunjukan ada 32 daerah yang berpotensi terjadi lonjakan kasus.
“Risiko tingginya sebetulnya sudah terbaca, Kudus, yang berikutnya (risiko) sedang ini banyak sekali, 32,” kata Wiku dikutip dari detik.com.
“Seandainya sedang menuju tingginya, sebagian dari 32 ini kalau BOR tempat tidurnya sedikit maka itulah yang akan meledak seperti Kudus,” sambungnya.
Risiko ledakan kasus Corona seperti Kudus berpotensi menimpa sejumlah wilayah yang tak menyiapkan hunian tempat tidur dengan baik. Selain itu, tingginya hunian BOR bisa berdampak pada penanganan Covid-19.
Adapun 32 daerah yang berpotensi terjadi lonjakan kasus, yakni Temanggung, Pemalang, Kota Magelang
Purworejo, Kota Salatiga, Kota Surakarta, Cilacap, Jepara, Kebumen, Sragen, Rembang, Semarang, Wonogiri, Wonosobo, Kendal, Karanganyar, Banjarnegara, Kota Tegal, Purbalingga, Blora, Brebes, Batang, Kota Pekalongan, Klaten, Tegal, Banyumas, Sukoharjo, Grobogan, Demak, Pati, Pekalongan, Kota Semarang.
Simak berita selengkapnya berikut ini>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
[Gambas:Video CNBC]
(rah/rah)
[ad_2]