Heboh Nih! Koran Australia Dibeking Microsoft Lawan Google

  • Bagikan
Heboh Nih! Koran Australia Dibeking Microsoft Lawan Google

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif – Microsoft membantu perusahaan penerbit koran di Australia untuk melawan Google. Hal itu terjadi lantaran Google mengancam akan menghapus mesin pencarinya dari Australia karena menanggapi undang-undang baru yang akan memaksa raksasa teknologi itu membayar penerbit berita untuk konten mereka.

Dilansir The Verge, Microsoft merasa bahwasannya langkah Google bukanlah merupakan langkah yang bijak.

“Satu hal yang jelas: sementara perusahaan teknologi lain terkadang mengancam untuk meninggalkan Australia, Microsoft tidak akan pernah membuat ancaman seperti itu,” kata Presiden Microsoft Brad Smith dalam pernyataannya.


Di Australia, undang-undang baru ini memaksa raksasa teknologi itu membayar penerbit berita untuk konten mereka. Undang-undang tersebut disetujui pada Februari, dan Google dengan cepat mundur untuk membuat kesepakatan dengan News Corp. dan penerbit lainnya.

Konflik ini rupanya sampai di telinga DPR Amerika Serikat (AS).

Pada Jumat (12/3), sidang subkomite Kehakiman DPR fokus pada pembahasan cara Google dan Facebook mendistribusikan berita.

Dalam sidang itu, DPR AS sedang menyusun Undang-undang Persaingan dan Pelestarian Jurnalisme 2021. Dengan RUU itu, akan memungkinkan organisasi berita untuk secara kolektif bernegosiasi dengan platform seperti Facebook dan Google tentang persyaratan distribusi konten mereka secara online. Hal ini disokong oleh Anggota DPR dari Partai Demokrat David Cicilline.

“Krisis jurnalisme Amerika telah menjadi krisis nyata dalam demokrasi dan kehidupan sipil kita,” kata Cicilline dalam sambutan pembukaannya.

Tak hanya Cicilline, RUU ini disetujui oleh Senator Amy Klobuchar, Senator John Kennedy dan Anggota DPR Ken Buck.

“RUU ini adalah langkah ke arah yang benar untuk menggulingkan raja-raja digital itu,” kata Buck dalam pidato pembukaannya.

“Ini bukan subsidi untuk outlet, melainkan penyamarataan lapangan yang mendukung demokrasi dan kebebasan berekspresi,” tambahnya.

Sementara itu dalam kesempatan itu Google hadir. Beberapa saat sebelum sidang akan dimulai, Google mengeluarkan pernyataan pedasnya sendiri terhadap Microsoft, yang menunjukkan bahwa perusahaan itu “membuat klaim untuk kepentingan sendiri” yang dapat “merusak cara kerja web terbuka dalam upaya untuk melemahkan saingan.”

Google memiliki alasan kuat untuk takut dengan RUU ini. Hingga saat ini RUU yang diusulkan Cicilline memiliki dukungan baik dari Partai Demokrat maupun Republik.

[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)


[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini