Heboh Tesla, Ini Bocoran Target Harga ANTM-INCO Cs dari CLSA

oleh -20 views
Heboh Tesla, Ini Bocoran Target Harga ANTM-INCO Cs dari CLSA

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif – Proyek pabrik baterai untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang digaungkan pemerintah menjadi sentimen positif untuk emiten nikel dan otomotif. Tak terkecuali, untuk dua emiten nikel PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) serta emiten raksasa otomotif PT Astra International Tbk (ASII).

Lalu bagaimana rekomendasi dan target harga ketiga saham tersebut seiring adanya proyek baterai kendaraan di Tanah Air?

Kabar mengenai pabrik baterai ini menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini, Bahkan, beberapa waktu lalu, sempat geger kabar bahwa pabrikan mobil listrik Amerika Serikat (AS) besutan Elon Musk Tesla Inc. akan membangun mobil listrik di Tanah Air.


Walaupun, akhirnya dikonfirmasi oleh pemerintah bahwa Tesla tidak berinvestasi dalam produksi mobil listrik, melainkan Energy Storage System (ESS). ESS ini semacam ‘power bank’ dengan giga baterai skala besar yang bisa menyimpan tenaga listrik besar hingga ratusan mega watt (MW).

Dengan bermodalkan adanya cadangan nikel terbesar di dunia, pemerintah berupaya untuk ikut bergabung ke dalam jaringan mobil listrik global. Sebagai informasi, nikel berguna sebagai bahan baku utama baterai kendaraan listrik.

Seiring dengan ambisi tersebut, pemerintah meluncurkan sejumlah insentif besar-besaran untuk menarik investasi.

Pemerintah berkeinginan untuk membentuk rantai pasokan lengkap dari hulu ke hilir, dengan penambangan nikel, pemrosesan hilir, baterai sampai manufaktur mobil.

Sekuritas yang didirikan di Hong Kong pada 1986, CLSA Sekuritas pun merilis riset soal sektor ini berikut dengan target harga saham ketiga emiten tersebut.

CLSA juga mengulas mengenai outlook terkait wacana kendaraan listrik, ketiga emiten yang disebut juga akan mendapat manfaat terbesar dari inisiatif pemerintah yang berani ini.

Apalagi, produsen mobil seperti Hyundai dan Toyota telah berkomitmen untuk membangun mobil ramah lingkungan secara lokal.

Hyundai sedang menyiapkan pabrik dengan produksi yang dijadwalkan akan dimulai lebih awal 2022. Fasilitas ini pertama-tama akan memproduksi kendaraan internal combustion engine (ICE) dan baru beralih membuat EV kemudian.

Sementara, Toyota berencana akan berinvestasi US$ 2 miliar atau setara dengan Rp 28 triliun (kurs Rp 14.000/US$) untuk memproduksi kendaraan listrik full pada 2023-2024.

Sudah sejak 2019, pemerintah memulai rencananya untuk membangun ekosistem industri kendaraan listrik terintegrasi.

Pemerintah menggelontorkan insentif pajak untuk meningkatkan permintaan kendaraan listrik dan langkah-langkah pendukung untuk mendukung produksi baterai dan kendaraan lokal.

Tujuan dari kebijakan pemerintah ini adalah agar jumlah kendaraan listrik alias EV hibrida (HEV), EV hibrida plug-in (PHEV), EV baterai (BEV) dan fuel cell EV (FCEV) akan mencapai 20% dari semua kendaraan buatan lokal pada tahun 2025, dan menjadi 30% pada tahun 2035.

Untuk mendorong adopsi kendaraan listrik ini, insentif pemerintah didasarkan pada emisi kendaraan. Misalnya, pemerintah telah mengurangi pajak barang mewah untuk kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) menjadi nol.

“Kami yakin pemanis seperti itu akan tetap ada hingga produksi lokal dimulai, yang bisa terjadi paling cepat 2023-24,” jelas CLSA dalam risetnya, dikutip Eksekutif, Selasa (23/3).

NEXT: Intip Bocoran Target Harga ANTM, INCO dan ASII

[ad_2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.