IHSG Loyo dan Gagal Ke 7.000-an, 6 Saham Ini Biang Keroknya

  • Bagikan
AKR Corporindo Bagi Dividen Interim Rp 493 M, Cek Tanggalnya

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan sesi I Selasa (21/11/2023) dan gagal untuk bertahan di level psikologis 7.000.

Per pukul 10:16 WIB, IHSG melemah 0,5% ke posisi 6.959,83. IHSG sempat menyentuh level psikologis 7.000 beberapa menit setelah perdagangan sesi I dibuka. Namun, hal itu tak berlangsung lama dan IHSG kembali ke 6.900.

Nilai transaksi IHSG sudah mencapai sekitar Rp 3,3 triliun dengan melibatkan 9,9 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 454.599 kali. Sebanyak 201 saham terapresiasi, 252 saham terdepresiasi dan 240 saham stagnan.

Secara sektoral, infrastruktur menjadi pemberat terbesar IHSG di sesi I hari ini yakni mencapai 2,99%.

Selain itu, beberapa saham juga memperberat (laggard) IHSG pada sesi I hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi laggard IHSG.

Emiten Kode Saham Indeks Poin Harga Terakhir Perubahan Harga
Barito Renewables Energy BREN -20,35 6.350 -6,62%
Barito Pacific BRPT -3,25 1.090 -4,39%
Sumber Alfaria Trijaya AMRT -2,79 2.850 -1,72%
GoTo Gojek Tokopedia GOTO -2,06 87 -2,25%
Bank Central Asia BBCA -1,69 8.850 -0,28%
Bayan Resources BYAN -1,25 19.350 -0,51%

Sumber: Refinitiv & RTI

Emiten energi baru dan terbarukan milik konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) kali ini menjadi top laggard IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 20,3 indeks poin.

Tak hanya BREN, emiten Prajogo lainnya yang juga merupakan induk dari BREN yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga menjadi laggard IHSG di sesi I yakni sebesar 3,2 indeks poin.

Koreksi IHSG terjadi karena pelaku pasar di dalam negeri cenderung wait and see menanti rilis data ekonomi dalam negeri dan beberapa agenda di luar maupun dalam negeri.

Di luar negeri, pasar memantau Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes pada Selasa siang waktu AS atau Rabu dini hari waktu Indonesia. Risalah tersebut diharapkan bisa memberi arah kemana kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) ke depan.

Sebelumnya, pasar optimis bahwa The Fed akan bersikap melunak kedepannya. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, pasar berekspektasi bahwa The Fed akan menahan suku bunganya dalam dua FOMC ke depan dan 48,2% pelaku pasar meyakini The Fed akan memangkas suku bunga pada Mei 2024.

Sementara itu dari dalam negeri, pada hari ini, Bank Indonesia (BI) merilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III-2023 Adapun NPI RI pada kuartal III-2023 mengalami defisit US$ 1,5 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya sebesar US$ 7,4 miliar.

Penurunan ini ditopang oleh defisit neraca transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial yang membaik.

“Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September tercatat tetap tinggi sebesar US$ 134,9 miliar atau setara dengan pembiayaan 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” kata Erwin Haryono, Kepala Departemen Komunikasi BI, Selasa (21/11/2023).

BI juga mencatat, neraca transaksi berjalan membaik ditopang oleh perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan jasa yang tetap solid.

Pada kuartal III-2023, transaksi berjalan mencatat defisit US$ 900 juta atau 0,2% dari PDB, jauh menurun dibandingkan dengan defisit US$ 2,2 miliar atau 0,6% dari PDB pada triwulan sebelumnya.

Kemudian pada Kamis pekan ini, BI juga akan mengumumkan keputusan suku bunga acuan terbarunya. Diprediksi, BI akan menahan suku bunga acuannya kali ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan Eksekutif Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Awal Pekan IHSG Merana, 7 Saham Ini Jadi Biang Keroknya

(chd/chd)


[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terhubung Dengan Kami
Link Asli adalah EKSEKUTIF.com - Hati-Hati Dengan Jurnalis Yang Mengaku Majalah Eksekutif. Organik kami berintegritas. Mematuhi kode etik Dewan Pers. Memiliki ID Card majalah eksekutif. JIka kurang yakin, silahkan WA 0816-1945-288 untuk konfirmasi.
Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini