[ad_1]
Jakarta, Eksekutif – PT Brantas Energi (BREN), anak perusahaan dari PT Brantas Abipraya (Persero) terus konsisten dalam mengembangkan potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) demi mendukung pencapaian Net Zero Emission (NZE) 2060.
Direktur Utama PT Brantas Energi, Firmansyah Ibnu Haryoso mengatakan pihaknya mendukung program Pemerintah dalam pencapaian target bauran EBT nasional pada tahun 2025 sebesar 23% terhadap bauran energi primer.
“Sebagai bukti nyata dukungan kami tersebut, saat ini kami telah mengoperasikan 5 Unit Pembangkit dengan total 29,0 MegaWatt (MW). Di tahun 2022 ini Unit Pembangkit yang baru beroperasi adalah PLTM Maiting Hulu-2 dengan kapasitas 8,0 MW yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan,” ujar Firmansyah dalam keterangan tertulis, Jumat (23/12/2022).
Adapun 5 Unit Pembangkit yang sudah mencapai Commercial Operation Date (COD) adalah :
1. PLTS Gorontalo (2,0 MWp) di Kab. Gorontalo Utara – Prov. Gorontalo
2. PLTM Padang Guci-1 (6,0 MW) di Kab. Kaur – Prov. Bengkulu
3. PLTM Sako-1 (6,0 MW) di Kab. Pesisir Selatan – Prov. Sumatera Barat
4. PLTM Padang Guci-2 (7,0 MW) di Kab. Kaur – Prov. Bengkulu
5. PLTM Maiting Hulu-2 (8,0 MW) di Kab. Toraja Utara – Prov. Sulawesi Selatan
Sementara dalam pengembangan pembangkit listrik berbasis EBT ini, BREN sebagai Independent Power Producer (IPP) juga bersinergi dengan beberapa mitra strategis baik dari BUMN / Anak Usaha BUMN, Anak Usaha PT PLN, maupun pihak swasta.
BREN saat ini juga sedang membangun 4 Unit Pembangkit yang terdiri dari :
1. PLTM Tangka (6,3 MW) di Kab. Sinjai – Prov. Sulawesi Selatan
2. PLTM Batanghari (5,1 MW) di Kab. Dharmasraya – Prov. Sumatera Barat
3. PLTM Titab (1,27 MW) di Kab. Buleleng – Prov. Bali
4. PLTM Pandanduri (0,58 MW) di Kab. Lombok Timur – Prov. NTB
PLTM Batanghari, PLTM Titab, dan PLTM Pandanduri didapatkan melalui skema Lelang Pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) yang dikelola Kementerian PUPR.
Diharapkan 4 Unit Pembangkit dalam Tahap Pembangunan akan mencapai COD secara bertahap di tahun 2023.
Dari sisi pengembangan bisnis ke depan, Brantas Energi juga sudah mengantongi Daftar Penyedia Terseleksi (DPT) dari PT PLN untuk lokasi-lokasi tersebar di Indonesia yang potensial untuk pengembangan PLTA/PLTM yang berjumlah sekitar 300 MW.
Untuk meningkatkan minat Badan Usaha berinvestasi di sektor renewable energy agar mendorong pertumbuhan EBT yang lebih massive lagi, Firmansyah berharap adanya dukungan dari Pemerintah.
“Dukungan dalam kebijakan regulasi yang lebih memberikan kepastian investasi bagi Badan Usaha Insentif fiskal maupun non- fiskal, penyediaan Viability Gap Fund (VGF), serta penyederhanaan proses perizinan dan kemudahan perolehan lahan,” pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Listrik RI Luber, Gimana Nasib Produsen Listrik Swasta?
(dpu/dpu)
[ad_2]