[ad_1]
Jakarta, Eksekutif —
Innisfree, merek kosmetik Korea di bawah Amorepacific, mengklarifikasi kemasan “botol kertas” ramah lingkungan setelah keluhan pelanggan tentang penggunaan plastik dan label “menyesatkan” menjadi viral secara online.
Dalam unggahan di Facebook oleh grup yang disebut ‘No Plastic Shopping’ seorang pelanggan membagikan foto dari botol kertas produk serum wjah label tersebut. Di bagian luarnya, label tersebut mengklaim botolnya terbuat dari Hello, I’m Paper Bottle’ namun kenyataannya, berdasar foto pelanggan tersebut, kenyataannya adalah botol plastik yang dibungkus dengan kertas.
“Saya merasa dikhianati ketika mengetahui bahwa produk botol kertas adalah botol plastik,” tulis postingan tersebut, dikutip dari The Korea Herald.
Tak cuma komplain di sosial media, banyak pengguna juga mengajukan keluhan resmi ke layanan konsumen label tersebut dengan pelabelan “green washing” pada produk tertentu.
Postingan tersebut memicu sejumlah komentar dari konsumen yang marah dan telah diangkat oleh beberapa media lokal sejak diunggah awal pekan lalu. Setelah mendapat reaksi negatif, merek tersebut mengakui bahwa label “Halo, Saya Botol Kertas” mungkin menyesatkan.
“Kami menggunakan istilah ‘botol kertas’ untuk menjelaskan peran label kertas yang mengelilingi botol,” kata Innisfree dalam sebuah pernyataan.
“Kami mengabaikan kemungkinan penamaan bisa menyesatkan orang yang mengira seluruh kemasan terbuat dari kertas. Kami mohon maaf karena gagal menyampaikan informasi dengan cara yang tepat,” kata merek tersebut.
Namun ketika berbicara tentang botol kontroversial, Innisfree menegaskan bahwa botol plastik tak berwarna itu dapat didaur ulang dan ramah lingkungan karena menggunakan plastik 51,8 persen lebih sedikit daripada kemasan konvensional.
Mereka juga menambahkan bahwa kemasan botol kertas – yang sesuai dengan Green Tea Seed Serum edisi terbatas – memberi pengguna informasi tentang cara memisahkan dan mendaur ulang.
Konsumen yang mengunggah keluhan tersebut, memberi tahu The Korea Herald bahwa penjelasan defensif perusahaan dan tanggapan yang terlambat itu “tidaklah cukup”.
“Banyak dari mereka yang memilih produk tertentu berusaha mengurangi dampak berbahaya bagi lingkungan. Saya merasa (perusahaan) memanfaatkan mereka (melalui pemasaran yang menyesatkan),” ucap konsumsen yang namanya dirahasiakan.
Konsumen juga mengatakan bahwa perusahaan dapat menggunakan ekspresi alternatif seperti “setengah plastik” atau “plastik ringan” untuk mencegah salah tafsir.
(chs)
[Gambas:Video CNN]
.
[ad_2]