Karni Mata, Kuil di India yang Dihuni 20 Ribu Tikus

  • Bagikan
Jika tikus yang bermukim di kuil ini menginjak kaki Anda, itu pertanda keberuntungan. Begitu juga jika Anda melihat tikus albino.

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif —

Sudah banyak seni dan tradisi unik yang disuguhkan India untuk dunia. Negara dengan populasi 1,3 triliun ini rasanya selalu seru untuk dijelajahi, dari pantainya sampai kebun tehnya, terutama untuk turis yang menggemari sejarah dan fotografi.

Di Bikaner, kota yang berada di Rajasthan, dekat perbatasan utara Pakistan, ada sudut unik yang membuat mata dunia penasaran, yakni kuil tikus.

Bernama Kuil Karni Mata, kuil yang dihuni ribuan tikus ini disebut sudah berdiri sejak tahun 1400-an.


Mengutip tulisan di Atlas Obscura, kuil tikus ini muncul setelah Karni Mata, inkarnasi dewa Durga, meminta dewa kematian Yoma untuk mereinkarnasi putra seorang pendongeng yang berduka.

Ketika kematian menolak untuk membantu, Karni Mata berjanji bahwa pendongeng yang semuanya laki-laki – anggota dari kasta Charan – akan bereinkarnasi menjadi tikus di kuilnua.

Ketika mereka mati sebagai tikus, mereka sekali lagi bereinkarnasi menjadi anggota keluarga Depavats, sebutan untuk keturunan Karni Mata.

Sementara asal pemujaan tikus di India berasal dari abad ke-15, kuil saat ini, yang dihiasi panel marmer yang rumit dan ukiran perak padat, dibangun pada awal 1900-an untuk menghormati Karni Mata dan para penyembahnya yang berbulu dan bereinkarnasi.

Kuil ini dihuni sekitar 20 ribu tikus, yang diberi makan oleh anggota keluarga besar Depavats – tercatat ada 513 keluarga Depavats dan pemuja Karni Mata.

Meskipun sebagian besar anggota kuil bekerja secara bergiliran berdasarkan siklus bulan, beberapa keluarga tinggal di kuil tikus ini secara permanen, merawat tikus dan menyapu lantai kotoran dan remah-remah makanan.

Tikus, yang disebut ‘kabbas’ dalam bahasia India atau yang berarti ‘anak kecil’, diberi makan biji-bijian, susu, dan kulit kelapa dari mangkuk logam besar.

Air yang diminum tikus dianggap suci, dan memakan sisa makanan tikus dikatakan membawa keberuntungan bagi mereka yang berziarah ke kuil.

Para pemujanya memiliki alasan lain untuk menjaga agar tikus tetap aman dan bahagia: menurut hukum kuil, jika salah satu tikus mati secara tidak sengaja, maka harus diganti dengan tikus yang terbuat dari perak atau emas.

Tapi mengelola kuil tikus tentu saja menjadi tantangan tersendiri, bahkan jauh sebelum pandemi virus Corona menjadikan faktor kebersihan nomor satu.


Karni Mata, Kuil di India yang Dihuni 20 Ribu Tikus

BACA HALAMAN BERIKUTNYA


.

[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terhubung Dengan Kami
Link Asli adalah EKSEKUTIF.com - Hati-Hati Dengan Jurnalis Yang Mengaku Majalah Eksekutif. Organik kami berintegritas. Mematuhi kode etik Dewan Pers. Memiliki ID Card majalah eksekutif. JIka kurang yakin, silahkan WA 0816-1945-288 untuk konfirmasi.
Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini