Kedutaan Besar Hijau Baru Australia Di Jakarta Dibuka

  • Bagikan
Australian embassy - Jakarta

[ad_1]

Kedutaan Besar Australia yang baru di Jakarta, Indonesia, yang memiliki fitur teknologi surya, dibuka kemarin oleh Menteri Luar Negeri Julie Bishop.

Menurut Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT), ini adalah kedutaan terbesar yang pernah dibangun oleh Pemerintah Australia; menggabungkan Kanselir lima lantai, akomodasi staf, dan pusat rekreasi dan medis. Kompleks itu mencakup 50.000 meter persegi.

Di antara fitur hijaunya adalah atap hidup, penampungan air hujan, AC hemat energi, dan sejumlah sistem air panas matahari.

“Kedutaan menampilkan yang terbaik dalam desain inovatif Australia dan teknologi mutakhir untuk memanfaatkan lingkungan Indonesia semaksimal mungkin sambil meminimalkan dampak pada sumber air dan energi lokal,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson.

Air panas tenaga surya - Kedutaan Besar Australia Jarkarta

Bagian dari proyek tersebut termasuk relokasi empat pohon beringin besar; sebuah latihan terbesar dari jenisnya yang pernah dilakukan dan diakui oleh Guinness Book of Records Indonesia.

Fasilitas itu dibangun tangguh. Menurut seorang Laporan ABC, senyawa tersebut dapat menahan gempa satu dalam 2.500 tahun dan dapat bergerak 600 milimeter ke segala arah.

Desain kanselir Kedutaan yang baru dibuat oleh arsitek Australia Denton Corker Marshall dan insinyur Aurecon Australia.

Hingga 2.500 pekerja Indonesia dipekerjakan di lokasi, memberikan peningkatan yang signifikan bagi lapangan kerja lokal.

Pembangunan kedutaan baru, yang dimulai pada tahun 2012, menelan biaya $ 415 juta; yang tampaknya paling banyak dihabiskan oleh pemerintah Australia untuk membangun kompleks di luar pantai kami.

“Kompleks Kedutaan Besar Australia yang baru tidak hanya merupakan penghormatan terhadap desain kreatif dan inovasi Australia, tetapi juga merupakan contoh nyata dari kemitraan konstruksi Australia-Indonesia yang sangat sukses,” kata Grigson.

Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, memiliki populasi Muslim terbesar di dunia dan merupakan salah satu hubungan bilateral terpenting Australia.

Ekspor Australia ke Indonesia pada 2014-15 bernilai AUD $ 5,628 miliar dan impor $ 5,34 miliar. Pada tahun 2014, Australia merupakan sumber impor terbesar ke-9 Indonesia.

Selama di Indonesia, Menteri Luar Negeri Bishop juga bertemu dengan mitranya dari Indonesia, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan menteri senior lainnya untuk meningkatkan keterlibatan politik, perdagangan dan investasi Australia dengan negara tersebut.

[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini