[ad_1]
Produk keuangan berjalan lurus dengan perkembangan teknologi. Tak heran, para lembaga keuangan pun dituntut untuk mengikuti perkembangannya dan menguasai rekayasa keuangan.
Namun, untuk dapat membangun sebuah produk keuangan tidaklah sembarang. Perlu perhitungan yang matang agar tidak merugikan lembaga dan pengguna.
Memang, apa sebenarnya rekayasa keuangan? Mengapa pula ini menjadi penting bagi lembaga keuangan?
Pada artikel ini, Eksekutif akan memberikan penjelasannya untuk kamu. Simak selengkapnya!
Pengertian Rekayasa Keuangan
© Freepik.com
Melansir Investopedia, rekayasa keuangan adalah penggunaan teknik matematika untuk memecahkan permasalahan keuangan.
Dalam melakukan rekayasa keuangan, dibutuhkan alat dan pengetahuan dari berbagai bidang. Bidang-bidang tersebut seperti ilmu komputer, statistika, ekonomi, dan matematika terapan.
Pengetahuan dari berbagai bidang tersebut digunakan untuk mengatasi masalah keuangan yang sedang terjadi, dan dijadikanya suatu produk keuangan yang inovatif.
Banyak rujukan rekayasa keuangan sebagai analisis kuantitatif yang digunakan berbagai lembaga keuangan seperti bank, asuransi, hingga lembaga sekuritas.
Perhitungan ini tak terbatas pada produk keuangan yang dikeluarkan lembaga, melainkan juga skema pembiayaan, hingga investasi yang dirasa rumit.
Orang-orang yang bertanggung jawab dalam hal ini disebut sebagai insinyur keuangan.
Penggunaan Rekayasa Keuangan
Seperti yang disampaikan sebelumnya, derasnya perubahan menuntut adanya produk keuangan baru yang inovatif dan menguntungkan.
Hal ini karena investor perlu membagi risikonya dalam produk-produk keuangan, dan perusahaan juga perlu mendatangkan konsumen baru melalui produk keuangan.
Kebanyakan produk keuangan lahir dari menggunakan rekayasa keuangan.
Dengan penerapan ini, maka ditemukanlah model investasi baru, metodologi analisis investasi baru, model penawaran kredit baru, hingga model keuangan baru yang menjawab berbagai masalah keuangan.
Insinyur keuangan menguji coba model risiko kuantitatif dan memprediksi apakah produk keuangan yang akan dijalankan dapat memberikan keuntungan, dan akan berjalan untuk jangka waktu yang lama.
Cara Menerapkan Financial Engineering
© Freepik.com
Dari berbagai penjelasan di atas, tentu pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana perhitungan atau analisis tersebut dapat berkembang menjadi produk keuangan baru yang diterima oleh masyarakat?
Merangkum dari Wallstreetmojo, ada beberapa langkah yang harus diambil:
1. Identifikasi masalahnya
Seperti pada perencanaan peluncuran produk baru, maka perlu adanya identifikasi permasalahan.
Pada langkah awal ini, insinyur keuangan menganalisis permasalahan yang terjadi dan membuat hipotesis terhadap penyelesaian masalahnya.
Kemudian, dilihat apakah penyelesaian masalah tersebut adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh pasar.
2. Pembuatan MVP
Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya, MVP atau produk yang layak minimum dibuat sesuai dengan hipotesis kebutuhan dan model yang ditemukan.
3. Bengkel pengembangan produk
Langkah selanjutnya, MVP tadi diedarkan secara terbatas pada calon pengguna untuk mendapatkan umpan balik.
Berdasarkan umpan balik tersebut, maka selanjutnya akan dibuat produk yang lebih kompleks dan diharapkan menjawab kebutuhan masyarakat.
4. Menjamin kualitas produk
Kompleksitas produk yang dibuat perlu pengujian lebih lanjut untuk memastikan bahwa produk tersebut benar-benar berfungsi dengan baik.
5. Produk Jadi
Produk yang dibuat dengan berbagai transformasi dari MVP menjadi produk akhir.
6. Penetapan harga
Setelah produk tersebut jadi, maka selanjutnya diperhitungkan berapa harga yang tepat bagi pengguna untuk dapat menggunakan produk tersebut, seperti apa skemanya, dan sebagainya.
7. Peluncuran Produk
Langkah terakhir yaitu peluncuran produk. Penerapannya berupa strategi pemasaran seperti yang digunakan untuk memasarkan produk, seberapa besar skala peluncurannya, dan promosi seperti apa yang akan dilakukan.
Jenis Rekayasa Keuangan
© Freepik.com
Ternyata, terdapat tipe-tipe tersendiri dalam melakukan rekayasa keuangan. Masih bersumber dari Investopedia, berikut adalah tipe-tipenya.
1. Perdagangan derivatif
Kebanyakan rekayasa keuangan menggunakan perhitungan atau menganalisis peluang.
Dengan menggunakan ini, maka mereka dapat menemukan strategi baru untuk pemecahan masalah keuangan sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Hal ini disebut perdagangan derivatif, atau perdagangan turunan karena mengolah kembali pola yang sudah ada, untuk dijadikan produk baru yang lebih menguntungkan.
2. Spekulasi
Tipe lain dari melakukan rekayasa keuangan adalah mengedepankan spekulasi.
Salah satu contohnya adalah pertukaran mata uang. Hal ini terjadi dengan menspekulasikan nilai mata uang lain dengan mata uang yang ingin ditukar.
Tentu, saat ini sudah semakin banyak produk keuangan yang berdasarkan ini. Salah satu yang terkenal di Amerika Serikat adalah adanya CDS, atau Credit Default Swap.
Karier Financial Engineer
Setelah mengetahui ini, maka selanjutnya kamu harus mengetahui bagaimana peluang berkarier sebagai insinyur keuangan khususnya di Indonesia.
Secara umum, seorang insinyur keuangan harus berpendidikan master dan memahami ilmu komputer, statistika, dan keuangan.
Di Indonesia sendiri, profesi ini masih kurang populer, karena produk keuangan yang ada di Indonesia cenderung mengikuti produk keuangan yang sudah ada.
Namun jangan bersedih, ada beberapa profesi yang memiliki meja kerja hampir sama. Kamu bisa memilih untuk menjadi analis keuangan, analis penipuan, hingga analis risiko.
Itulah beberapa informasi yang perlu kamu ketahui tentang rekayasa keuangan.
Dengan mengetahui hal ini, maka kamu memiliki pilihan untuk berkarier di bidang keuangan.
Jika kamu ingin berkarier di Indonesia, kamu bisa melihat berbagai lowongan bidang keuangan yang tersedia di Eksekutif.
Terdapat berbagai lowongan dari beragam perusahaan yang bisa sesuai untuk kamu. Yuk, klik di sini untuk cek lowongannya sekarang!
[ad_2]
