Kisah Nabi Adam AS, Manusia Pertama yang Diciptakan oleh Tuhan

oleh -5 views
ILUSTRASI KISAH NABI - NABI ADAM

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif —

Nabi Adam AS merupakan manusia pertama yang diciptakan Allah. Adam diciptakan untuk menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi. Ada banyak hikmah yang bisa dipetik dari kisah Nabi Adam AS.

Pada suatu waktu, Allah SWT mengatakan kepada para malaikat bahwa Dia akan menciptakan makhluk dari umat manusia. Makhluk ini tercipta dari tanah di bumi yang nantinya juga akan menjadi kekhalifahan di bumi. Kisah ini ditemukan dalam Surat Al-Baqarah ayat 30.

“Ingatlah saat Tuhanmu berkata kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya aku ingin menjadi khalifah di bumi’,” terjemahan surat Al-Baqarah ayat 30.
Tuhan juga memerintahkan para malaikat untuk mengambil bumi di bumi. Malaikat-malaikat Israel berhasil menjalankan tugas Tuhan untuk mengambil hakikat tanah di bumi.

Baca juga kisah-kisah nabi lainnya:

Tuhan kemudian menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Manusia diberkahi dengan kecerdasan, tubuh, dan jiwa. Tuhan menyelesaikan ciptaan dengan meniup roh Nabi Adam.

“Saat ruh ada di mulutnya, Adam bersin sambil mengucapkan ‘Alhamdulillah’ segala puji bagi Allah. Itu adalah kata-kata pertama dari seorang Adam, manusia pertama di Saga. Allah menyambut perkataan Adam dengan menjawab ‘Yarhamukallah’, rahmat Tuhan bersamamu, “dikutip dari buku itu Para Nabi: Kisah Kebijaksanaan 25 Nabi Allah karya Nian Noviyanti.

Tuhan melengkapi Nabi Adam dengan ilmu. Para bidadari juga diminta sujud sebagai bentuk penghormatan kepada Adam. Ketika semua malaikat sujud, ada makhluk dalam bentuk setan dari jin yang menolak untuk bersujud.

Iblis menolak untuk bersujud karena merasa lebih baik dari manusia karena diciptakan dari api. Mendengar jawaban itu, Allah lalu mengutuk iblis dan mengusir mereka dari surga.

Nabi Adam pun berdiam dan hidup di surga selama beberapa waktu. Suatu ketika Adam merasa kesepian dan Allah pun menciptakan Hawa untuk menemani Adam.

Adam juga menikahi Hawa dan mengizinkan mereka berdua untuk tinggal di surga dengan syarat mereka tidak mendekati pohon khuldi.

Bertahun-tahun Adam dan Hawa mematuhi aturan itu hingga setan perlahan terus mencoba merayu mereka dengan tipu daya.

Tipu daya berhasil, Nabi Adam lalu memetik buah pohon tersebut dan memakannya bersama Hawa.

Namun, setelah itu, Adam dan Hawa langsung merasa bersalah dan alat kelamin mereka tiba-tiba dibongkar.

Karena melanggar perintah itu, Allah SWT kemudian memerintahkan Adam dan Hawa untuk turun ke bumi. Adam dan Hawa diturunkan di tempat yang berbeda. Selama 40 tahun mereka saling mencari dan bertemu di Padang Arafah atau Jabal Rahmah, sebuah bukit yang penuh cinta.

Ilustrasi. Ada banyak hikmah yang bisa dipetik dari kisah Nabi Adam AS, manusia pertama di Bumi. (iStockphoto/sguler)

Ketika dia turun ke Bumi, Adam menyesali kesalahannya. Adam dan Hawa memohon ampun kepada Tuhan dengan bertobat.

Bumi yang berbeda dibandingkan surga membuat Adam dan Hawa banyak belajar dari berbagai tantangan dan kesulitan. Mulai dari bercocok tanam, beternak, dan melindungi tubuh dari berbagai cuaca.

Adam dan Hawa juga membangun keluarga di Bumi dengan melahirkan hingga 40 anak. “Banyak riwayat yang menyebutkan bahwa anak Nabi Adam dan Hawa dilahirkan kembar,” dikutip dari Nabi Adam AS: Manusia dan Nabi Pertama di Bumi oleh Abu M Bintang dan Tim Divaro.

Sebagai khalifah di Bumi, Adam juga diangkat sebagai Nabi dan Utusan yang bertugas berdakwah di Bumi. Adam berdakwah kepada istri dan anak-anaknya tentang ajaran keimanan kepada Allah SWT.

Nabi Adam juga menghadapi perselisihan antara putranya, Kain, yang membunuh Habel. Adam sangat marah pada Kain.

Tuhan kemudian memberkati Nabi Adam dengan seorang putra yang tidak memiliki saudara kembar, yang diberi nama Syit. Syits adalah anak yang cerdas dan santun. Keturunan Syits kemudian melahirkan Idris.

Nabi Adam kemudian jatuh sakit pada usia 960 dan diwariskan kepada Syits untuk melanjutkan dakwahnya. Malaikat itu kemudian mengambil nyawa Adam, memandikannya, menjadi perantara untuknya, mendoakannya, dan menguburkannya.

Dari kisah Nabi Adam AS ini terdapat sejumlah hikmah yang bisa diambil. Sebagai manusia, sudah selayaknya kita memahami bahwa iblis adalah musuh yang akan terus menggoda hingga membuat manusia sesat. Tugas manusia adalah melawan godaan setan dan beribadah kepada Allah SWT. Allah juga selalu menerima tobat setiap hambanya yang bersungguh-sungguh.

(ptj / asr)

[Gambas:Video CNN]


.

[ad_2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.