[ad_1]
Jakarta, Eksekutif– PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memproyeksikan produksi batu bara di kuartal I-2021 mencapai 20 juta ton. Dengan begitu perusahaan bisa memaksimalkan penjualan batu bara di harga yang paling maksimal.
“Tahun lalu kami memproyeksikan penjualan dan produksi BUMI di kisaran 82 juta ton. Dengan kondisi tahun ini pada kuartal I-2021 produksi dan penjualan bisa mencapai 20 juta ton,” kata Direktur dan Corporate Secretary Bumi Resources Dileep Srivastava saat dihubungi Eksekutif, Rabu (10/03/2021).
Dia mengatakan tahun ini perusahaan akan memanfaatkan harga batu bara untuk memaksimalkan penjualan. Selain itu, Bumi Resources dan anak-anak usahanya pun akan mengoptimalisasi sinergi di sektor batu bara dan hilirisasi melalui gasifikasi batu bara.
“Kami akan terus melanjutkan proyek gasifikasi dan akan terus mensuplai batu bara untuk mendukung hilirisasi,” katanya.
Untuk 2021, perusahaan juga akan fokus melakukan pembayaran utang yang masih berlanjut. Selain itu dengan memperkuat sinergi dengan anak-anak usahanya, Dileep mengharapkan kontribusi lebih dari PT Darma Henwa Tbk (DEWA) untuk kontraktor pertambangan. Selain itu, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang tengah mengembangkan tambang emas dan zinc.
“Katalis positif bagi perusahaan juga karena peningkatan performa anak-anak usaha BUMI seperti Darma Henwa dan kontribusi yang lebih tinggi dari pertambangan emas dan zinc,” ujar Dileep.
Sebelumnya, Dileep mengatakan kenaikan harga batu bara dapat mendongkrak kinerja keuangan emiten batu bara terbesar PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang akan terlihat pada kuartal I-2021. Sebagian besar kontrak batu bara perusahaan mengacu pada indeks pada kuartal III-2020, sehingga pada kuartal IV-2020 masih ada kontrak dengan harga batu bara pada kuartal sebelumnya.
“Keuntungan dari kenaikan harga batu bara yang saat ini mencapai US$ 76,7 per ton baru akan terlihat pada penjualan kuartal I-2021,” kata dia.
[Gambas:Video CNBC]
(drum / drum)
.
[ad_2]