Majalah Eksekutif Terbit Sejak 1979

  • Bagikan
Majalah Eksekutif Terbit Sejak 1979

[ad_1]

 

Hingga hari ini, majalah eksekutif masih fokus dan berkomitmen sejak 1979 terus hadir di majalah cetak (print). Sedang menyiapkan komunitas: eksekutif klub.

Bacaan pebisnis yang oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai majalah bisnis pertama di Indonesia.

Majalah eksekutif mengikuti perkembangan, dengan memasuki konvergensi media, yakni media cetak, e-magazine dan online, hingga eksekutif TV. Hingga hari ini, edisi cetak masih punya penggemar tersendiri.

Belum terlalu konsen di online, tapi sudah diperhitungkan di jajaran media mainstream yang memang konsen di online. Keren juga!

Bersama majalah MATRA, majalah eksekutif termasuk media cetak yang komitmen untuk menghadirkan jurnalistik features, liputan yang mendalam, dan menginspirasi.

Penuh sisi lain, dalam dunia bisnis dan fokus di kalangan kelas menengah ke atas. Ekslusif.

Sebagai bacaan pebisnis dan gaya hidup,  dengan penggalian berita dari aspek 5W 1H, wajib dan terukur.

Penulisan di media cetak memungkinkan tulisan yang dipublished melewati ”mata” kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya, sehingga, lebih akurat dalam memverifikasi tulisan.

”Mata” yang dimaksud adalah tulisan reporter melewati redaktur, kepala desk, editor bahasa, redaktur pelaksana, pemimpin redaksi.

Deadline media cetak yang lebih panjang pada media konvensional seperti majalah eksekutif. Terbit sebulan sekali, memungkinkan penulis mencari lebih banyak sumber agar tulisannya lebih berkualitas.

Sumber tulisan itu bisa dari satu di kepustakaan, observasi, maupun nara sumber.

Majalah eksekutif sebagai majalah bisnis, diuntungkan karena punya periode terbit rutin, ada rapat perencanaan, liputan, konfirmasi (crosscek), hingga disain yang lebih baik.

Sebagai majalah bisnis pertama di Indonesia versi Museum Rekor Indonesia, jurnalistik cetak (printed media) masih disebut kredibel dibanding jurnalistik radio/TV dan online.

 

Dalam jurnalistik cetak untuk dibaca oleh pembaca ia melalui “banyak tangan” yang sengaja atau tidak disengaja turut melakukan penyuntingan.

Sang layouter, misalnya, seringkali menemukan judul atau naskah yang salah ketik atau salah eja.

Karena proses yang rumit itu pula, karya jurnalistik cetak lebih dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan (kredibilitas dan akuntabilitas).

Karakter lain, penggunaan bahasa jurnalistik dalam jurnalistik cerak diberlakukan secara ketat karena keterbatasan halaman/ruang atau sangat memengaruhi layout/tata letak.

Bahwa masuk dalam survei online ekonomi bisnis yang diperhitungkan, manajemen eksekutif bersyukur dan berupaya untuk serius membenahi online untuk mendukung majalah cetak (print).

Di tengah gempuran dan maraknya kemunculan berbagai medium untuk menyampaikan pemberitaan, saat ini posisi media cetak masih cukup merebut hati beberapa kalangan (generasi tua) masyarakat Indonesia.

Media massa yang ‘menjual’ berita, memang, dituntut untuk selalu mengutamakan kebaruan atau kesegaran informasi.

Adanya internet, kesegaran tersebut terpenuhi, sangat mudah diakses dan disebarluaskan, utamanya bagi masyarakat hari ini yang begitu gadget minded.

Kemunculan internet, beriringan dengan hadirnya komputer hingga ponsel pintar, sedikit banyak mengubah budaya baca dalam masyarakat. Perusahaan penggiat berita pun harus jeli serta memahami hal itu.

Suatu perubahan yang mendamba kemudahan diamini oleh lahirnya beragam teknologi canggih.

Majalah eksekutif dan majalah MATRA meyakini, cetak (print) yang menghibur, menginspirasi dan melakukan inovasi dan pengembangan kreativitas yang relevan sesuai zaman dan segmen pembacanya.

 

 

[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini