Jakarta, Eksekutif – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan, Indonesia butuh waktu tiga tahun untuk bisa kembali swasembada beras. Caranya, dengan menekan impor dan memperbaiki produksi pangan dalam negeri.
“Tahun pertama adalah menekan impor, tahun kedua produksi sudah membaik, tahun ketiga paling lambat itu swasembada,” kata Amran saat ditemui media di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta, Senin (20/11/2023).
Adapun potensi lahan rawa yang bisa dimanfaatkan, kata Amran, terdapat 10 juta hektare. Apabila ini terus dikerjakan, maka ia meyakini tahun ketiga Indonesia sudah bisa swasembada.
|
Foto: Petani memanen padi lebih awal di Kecamatan Pakuhaji, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat, (4/8/2023). (Eksekutif/Tri Susilo)
Petani memanen padi lebih awal di Kecamatan Pakuhaji, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat, (4/8/2023). (Eksekutif/Tri Susilo) |
“Lahan rawa kita potensinya ada 10 juta hektare, mudah-mudahan bisa kita kejar 1 juta hektare per tahun. Kalau ini dikerjakan, hampir pasti insyaallah tahun ketiga sudah swasembada,” ujarnya.
Amran optimistis swasembada akan kembali terjadi di Indonesia, karena dalam masa jabatannya yang kurang dari satu tahun pihaknya akan fokus mengembangkan produksi pertanian tanah air.
“Oh iya, dulu swasembada kan? yang kerjakan kita-kita kan? kita dulu swasembada 2017, 2019, 2020 tiga kali saat Pak Jokowi selama beliau presiden,” tuturnya.
Amran menjelaskan saat ini sudah ada 400 ribu hektare lahan rawa yang berhasil disulap menjadi sawah di kawasan Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan. Dengan program ini maka lahan rawa yang menjadi sawah akan menjadi 1,6 juta hektare di beberapa kawasan yang tersebar.
“Tambah kalau bisa 1 juta hektare lokasinya di Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, ada 10 provinsi tapi 5 ini yang paling besar,” katanya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Tancap Gas Produksi 3,5 Juta Ton Beras, Ini Strategi Mentan
(wur)
