Orang RI Tinggal di Jepang Harus Tes TBC, Bappenas: Memalukan

  • Bagikan
Orang RI Tinggal di Jepang Harus Tes TBC, Bappenas: Memalukan

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan bahwa kesehatan masyarakat Indonesia masih terpuruk hingga kini. Selain masalah stunting yang mengancam generasi muda produktif, penyakit seperti Tuberkulosis (TBC) pun kini menurutnya kembali merebak di tanah air.

Bahkan negara lain seperti Jepang mewajibkan warga negara Indonesia yang ingin ke sana dengan masa tinggal lebih dari 3 bulan harus tes TBC di instansi pemerintah itu tunjuk langsung.

“Itu kan memalukan memang, karena kita nomor dua jagoan TB sekarang. Angka insidensi kita nomor dua di dunia,” kata Suharso dalam acara peluncuran buku Menuju Indonesia Emas di kantornya, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Ia menganggap, penyakit TBC seharusnya bisa lebih cepat dideteksi dengan digelarnya tes secara besar-besaran atau massive oleh otoritas terkait. Sebab, skala bahaya penyakit itu menurutnya bisa mengancam jiwa sumber daya manusia unggul di Indonesia.

“Itu TBC bisa ke mata, ke tulang, kayak almarhum Pak B.J. Habibie kena ke tulang. Jadi itu soal kesehatan juga kita terpuruk,” ujar Suharso.

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, Indonesia menempati peringkat kedua setelah India terkait penyakit tuberkulosis (TBC), yaitu dengan jumlah kasus sebanyak 969 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merilis Global TB (Tuberculosis) Report 2023 pada Selasa (7/11) lalu. Salah satu hasilnya, kasus TBC di Indonesia menempati peringkat kedua di dunia. Peringkat ini masih belum berubah sejak tahun lalu.

Laporan tersebut juga mencatat kasus tuberkulosis terus meningkat dari 10 juta orang di 2020 menjadi 10,3 juta pada 2021 dan kembali naik menjadi 10,6 juta pada 2022. Berikut ini peringkat jumlah persentase kasus TBC di dunia berdasarkan laporan WHO itu:

  • India (27 persen)
  • Indonesia (10 persen)
  • China (7,1 persen)
  • Filipina (7,0 persen)
  • Pakistan (5,7 persen)
  • Nigeria (4,5 persen)
  • Bangladesh (3,6 persen)
  • Republik Demokratik Kongo (3,0 persen).

Kemenkes pun telah menggelar program percepatan bebas tuberkulosis pada 2023, melalui kerja sama dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melalui program Bersama Menuju Eliminasi dan Bebas dari TB (USAID BEBAS TB). Program ini diluncurkan Rabu (1/11) di Medan, Sumatera Utara.

“Ini adalah bentuk pertemanan sejati antara Pemerintah Indonesia dengan USAID yang telah terjalin sejak 53 tahun lalu dan berdampak positif bagi kesehatan jutaan masyarakat Indonesia”ujar Wamenkes Dante Saksono Harbuwono dikutip dari keterangan tertulis.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Waspada! Ada 969 Ribu Warga RI Diprediksi Terjangkit TBC

(mij/mij)


[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terhubung Dengan Kami
Link Asli adalah EKSEKUTIF.com - Hati-Hati Dengan Jurnalis Yang Mengaku Majalah Eksekutif. Organik kami berintegritas. Mematuhi kode etik Dewan Pers. Memiliki ID Card majalah eksekutif. JIka kurang yakin, silahkan WA 0816-1945-288 untuk konfirmasi.
Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini