[ad_1]
Jakarta, Eksekutif – Penjualan rumah di bawah Rp 2 miliar mendapatkan banyak pemesanan dari masyarakat usai relaksasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 0% oleh pemerintah mulai 1 Maret 2021. Hal ini dikonfirmasi oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida.
Relaksasi yang diberikan pemerintah terkait pembebasan PPN sampai Agustus mendatang, dan ditambah dengan insentif Down Payment atau uang muka hingga 0% mulai Maret 2021.
Pemberian diskon PPN mencapai 100% untuk rumah tapak dan susun dengan harga paling tinggi Rp 2 miliar. Sementara untuk rumah di atas Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar diskon PPN hanya 50%.
“Peningkatan ada hingga berlipat-lipat dari segmen rumah Rp 2 miliar ke bawah, tapi belum bisa kita average berapa di bulan ini, aturan ini juga baru berjalan dari awal Maret lalu. Gambarannya ya ada satu pengembang yang tadinya omzetnya Rp 100 miliar menjadi Rp 300 miliar,” jelasnya kepada Eksekutif, Jumat (12/3/2021).
Namun, Totok melihat bank masih menahan dan berhati – hati untuk menyalurkan kredit bagi masyarakat. Terkait penyaringan kredit kepada end user atau pembeli. Totok menjelaskan jika bank dapat meloloskan banyak debitur tentu sektor properti bisa menanjak lebih jauh.
Makanya sampai akhir tahun, prospek hunian khususnya rumah dipatok masih konservatif hanya tumbuh 5%. Dengan asumsi bank banyak memberikan kredit kepada pembeli rumah juga daya beli masyarakat kelas menengah yang tumbuh atau yakin mengeluarkan uang untuk investasi di rumah.
Sementara ada kritik aturan ini hanya menguntungkan pengembang besar yang memiliki stok produk berlimpah. Sehingga aturan ini hanya ditujukan rumah yang sudah jadi mulai periode Maret ini.
Senior Analis PT Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia, mengatakan periode enam bulan ini sangat singkat, sehingga tidak semua pengembang akan mendapat efek positif dari stimulus.
“Jadi yang enam bulan itu diberikan kepada properti yang sudah siap serah terima kunci dalam enam bulan ini, berarti pengembang yang diuntungkan adalah pengembang yang punya rumah ready stok,” jelas Liza dalam Investime, Selasa (2/3/2021).
[Gambas:Video CNBC]
(hoi/hoi)
[ad_2]