PLN Bidik ‘Jualan’ Listrik Melesat di Atas 3% di Semester II

  • Bagikan
PLN Bidik 'Jualan' Listrik Melesat di Atas 3% di Semester II

[ad_1]

Jakarta, Eksekutif – PT PLN (Persero) optimis penjualan listrik akan semakin membaik sejalan dengan perbaikan perekonomian tanah air. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menyebut penjualan listrik pada semester II ditargetkan di atas 3%.

Dia mengatakan pertumbuhan penjualan listrik sampai Februari 2021 adalah 1,24% secara year on year (yoy). Jika melihat tahun lalu, per Januari dan Februari belum ada pandemi. Itu artinya menunjukkan ada pertumbuhan.

“Kita di dalam semester II kita harapkan pertumbuhan di atas 3%, karena pertumbuhan ekonomi dari triwulan I meski hanya dua bulan sudah tunjukan angka yang positif tahun lalu belum ada pandemi,” ungkapnya dalam wawancara bersama Eksekutif, Senin (15/03/2021).

Bob mengatakan penjualan listrik di sektor industri sudah mulai tumbuh. Melalui dorongan pemerintah dengan memberikan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) di otomotif dan perumahan, dan insentif lain akan memberikan efek domino.

“Di otomotif PPnBM dikurangi, perumahan juga, insentif lain akan berikan efek domino. Bisa tumbuh di atas 3% perkiraan kita 255 Terawatt hour (TWh) di 2021 ini,” paparnya.

Lebih lanjut, Bob mengatakan sektor yang diharapkan tumbuh adalah industri dan bisnis. Selain itu, dengan mulainya vaksinasi sektor pariwisata, juga diharapkan akan segera tumbuh.

Pandemi Covid-19 telah membuat penjualan listrik PLN anjlok di tahun 2020. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat penjualan listrik sampai dengan Desember 2020 dibandingkan tahun 2019 minus 0,19%.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi memerinci sektor pelanggan yang anjlok tajam adalah bisnis minus 8,95% dan industri minus 7,34%. Sementara sosial minus 6,05% dan pemerintah minus 1,32%.

Kondisi berbeda terjadi pada pelanggan rumah tangga yang justru tumbuh positif 9,48%. Dia menyebut pandemi Covid-19 ini mulai terasa pada penurunan penjualan listrik di bulan Mei, Juni, dan Juli 2020.

“Tadinya optimis positif meski kurang dari 1%, waktu itu di APBN Perubahan, kira-kira bisa 0,5%, namun di akhir tahun sampai Desember minus 0,19%,” paparnya dalam “Webinar Sosialisasi Perpanjangan Stimulus Keringanan Tagihan Listrik” pada Jumat, (22/01/2021).



[Gambas:Video CNBC]

(miq/miq)


[ad_2]

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tak Hanya Produk Branding, Media Massa Pun Dipalsukan Seperti Majalah EKSEKUTIF ini